Aspirasi Buruh Tertahan di Pintu Parlemen

Ratusan mahasiswa kecewa berat terhadap sikap DPRD Provinsi Bengkulu-Windi/RADAR BENGKULU-
“Ruang sidang paripurna itu tempat rapat resmi. Bukan untuk unjuk rasa,” kata Andi singkat.
Pernyataan tersebut justru memicu kritik baru dari para aktivis mahasiswa yang menilai DPRD Bengkulu lupa akan mandat utamanya sebagai penyambung lidah rakyat.
“Kalau DPRD hanya mau mendengar saat paripurna, lalu kapan mereka mendengar jeritan rakyat? Mereka digaji oleh rakyat, tapi menutup ruang aspirasi rakyat,” ujar seorang mahasiswa dari atas mobil komando.