Dampak Tarif Impor AS Terus Dipantau OJK

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar.-Ist---
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Di tengah-tengah proses negosiasi tarif yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS), pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih terus melakukan pemantauan terhadap kondisi sektor keuangan di Indonesia.
Seperti dikutip dari laman disway.id, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan bahwa kondisi sektor jasa keuangan (SJK) Indonesia masih berada dalam kondisi yang baik.
“Kinerja perbankan tumbuh dengan positif dengan profil risiko yang terjaga,” jelas Mahendra dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, yang digelar secara daring pada Kamis 24 April 2025.
Mahendra juga menambahkan bahwa OJK serta Pemerintah juga masih terus melakukan pemantauan kepada dampak yang ditimbulkan oleh dampak tarif AS perekonomian Indonesia.
BACA JUGA:Mendagri Bakal Revisi UU Ormas!
Salah satu dampak yang saat ini tengah diwanti-wanti oleh OJK adalah adanya gagal bayar terhadap perusahaan-perusahaan yang punya ketergantungan tinggi kepada pasar ekspor AS.
“Pemerintah melalui Kementerian Perekonomian telah melakukan negosiasi untuk meminimalisir dampak dari kenaikan tarif impor AS ini. Kami optimis kami dapat mengurangi dampak atau risiko yang mereka hadapi,” jelas Mahendra.
Di samping itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akhirnya buka suara terkait ancaman China kepada negara-negara yang melakukan negosiasi dengan AS terkait tarif dagang tambahan yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump.
Menurutnya, pihaknya sendiri sudah mengambil langkah untuk bernegosiasi dengan Menteri Keuangan China, Lan Fo'an, untuk menegaskan komitmennya dalam memperkuat hubungan Indonesia dengan China.
“Beliau mengundang saya untuk pergi ke Beijing. Kita tetap dalam posisi yang netral dan dihormati,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Meski pun begitu, Menkeu Sri Mulyani juga menambahkan bahwa AS masih tetap berupaya untuk mempererat hubungan dengan Indonesia. Menanggapi hal ini, dirinya menyatakan bahwa Indonesia masih akan tetap menjaga hubungan baik dengan AS.(*)