APDESI Bengkulu Lantik Dua Pengurus Baru, Desa Bersatu Dorong Sukseskan Program "Bantu Rakyat"

APDESI Bengkulu Lantik Dua Pengurus Baru--

RADAR BENGKULU – Suasana semarak dan penuh semangat membalut kegiatan pelantikan pengurus baru Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Kepahiang dan Mukomuko, Jumat  25 April 2025.

 Acara yang digelar di gedung balai Buntar Kora Bengkulu  ini, digelar usai acara kunjungan kerja Mentri Desa ke Bengkulu, selain  dua kegiatan tersebut juga dilaksanakan Pelantikan Pengurus Desa Bersatu Provinsi Bengkulu.

Ketua APDESI Provinsi Bengkulu, Gusmadi, secara resmi melantik kepengurusan baru di dua kabupaten tersebut. Menurutnya, pergantian antar waktu ini dilakukan karena kepengurusan sebelumnya sudah tidak aktif, mengingat sejumlah pengurus telah menyelesaikan masa jabatan sebagai kepala desa.

“Kita tidak ingin ada kekosongan kepemimpinan di tubuh APDESI kabupaten. Dengan pelantikan ini, roda organisasi tetap berjalan dan bisa terus bersinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat,” ujar Gusmadi.

BACA JUGA:Pulang Kampung ke Bumi Merah Putih, Wagub Mian Sambut Mendes PDT Yandri Susanto

BACA JUGA:Momentum Hari Buku se- Dunia & Hari Kartini, BI Bengkulu Perkuat Literasi ''Kartini Modern''

Lebih dari sekadar pelantikan, momen tersebut juga dimanfaatkan untuk menggelar pelatihan khusus bagi pengurus organisasi Desa Bersatu, sebuah wadah kolaboratif lintas organisasi desa di Bengkulu yang kini dipimpin oleh Sulian. Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam menyatukan visi seluruh elemen pemerintahan desa di bawah satu bendera: Bengkulu Bersatu.

“Dengan Desa Bersatu, kita ingin semua unsur di desa—baik kepala desa, perangkat, hingga BPD—bersatu di bawah satu payung besar. Tujuannya jelas, untuk memperkuat desa dan mendukung program-program besar pemerintah,” kata Gusmadi.

Gusmadi APDESI dibawah payung Desa Bersatu akan terus menjadi mitra aktif pemerintah, bukan hanya sebagai pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai penyambung aspirasi masyarakat desa.

“Desa hari ini bukan lagi objek pembangunan, tapi subjek utama. Dengan kekuatan yang ada, kita pastikan desa menjadi ujung tombak kemajuan Bengkulu,” pungkasnya

Sementara itu, Ketua Desa Bersatu, Sulian, menyebutkan bahwa amanah yang kini ia emban adalah sebuah kehormatan dan sekaligus tantangan. Ia bertekad menjadikan Desa Bersatu sebagai motor penggerak pembangunan dari tingkat desa, sekaligus sebagai mitra strategis pemerintah.

“Kita ini bukan sekadar organisasi, tapi bagian dari solusi pembangunan. Jadi kami siap mensukseskan program-program nasional, dan tak kalah penting, program unggulan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan seperti Bantu Rakyat,” ujar Sulian antusias.

Salah satu fokus utama Desa Bersatu ke depan adalah percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih di setiap desa di Provinsi Bengkulu. Program ini dianggap sebagai langkah konkret dalam membangun kemandirian ekonomi desa. Menurut data yang dihimpun Desa Bersatu, saat ini sudah ada sekitar 200 desa dari total 1.341 desa di Bengkulu yang telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai tahapan awal pendirian koperasi.

“Kami ingin koperasi di Bengkulu bukan hanya berdiri, tapi juga menjadi yang terbaik secara nasional. Karena itu, saya mengajak seluruh kepala desa untuk segera melakukan Musdesus. Ini bukan program sembarangan, tapi masa depan ekonomi desa,” tegas Sulian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan