Efisiensi Anggaran Tak Patahkan Semangat Pemkab Bangun Jembatan Desa Terpencil Lubuk Selandak

Kadis PUPR Mukomuko, Ir. Apriansyah, ST., MT cek rangka jembatan di gudang Kementrian PU RI.--
"Setelah kami hitung, biaya pengangkutan rangka jembatan dari gudang Kementerian PU ke Mukomuko dibutuhkan dana sebesar Rp 200 juta. Dianggarkan di APBD-P nanti," terang Apriansyah.
Ia juga berharap, APBD-Perubahan tahun 2025 ini lebih cepat dilaksanakan dan disahkan. Ia juga berharap antara eksekutif dan legislatif dapat mengalokasikan dana sebesar Rp 200 juta untuk biaya pengangkutan rangka jembatan.
"Yang dianggarkan di APBD-P ini hanya biaya pengangkutan dulu. Kalau pengesahannya cepat, kami juga cepat memproses tender pengangkutan rangka jembatan ini," ucap Kadis PUPR.
Kemudian, untuk pemasangan rangka dan pembangunan jembatan Lubuk Selandak ini akan dilanjutkan pada tahun 2026 mendatang. Bupati, kata kadis sudah meminta memasukan pembangunan jembatan tersebut ke dalam rencana kerja (Renja) Dinas PUPR.
Untuk menuntaskan pembangunan jembatan Lubuk Selandak itu, terang Kadis, masih dibutuhkan anggaran sekitar Rp 4 miliar. Ia berharap dana yang dibutuhkan bisa dialokasikan pada APBD 2026 nanti.
"Kami masukan ke Renja 2026. Pembahasan nanti TAPD dan DPRD. Mudah-mudahan diakomodir," pintanya.
Perlu diketahui, tambah Apriansyah, Desa Lubuk Selandak berada di pinggiran hutan Kecamatan Teramang Jaya. Wilayah desa lebih-lebih lagi pemukiman ratusan warga dibatasi Sungai Bantal yang cukup lebar.
Selama ini, warga Desa Lubuk Selandak dan masyarakat sekitar harus menyeberangi sungai untuk mengakses desa lain, baik untuk kebutuhan ekonomi, pendidikan, dan sosial.
Belum ada akses (jalan dan jembatan) yang memadai untuk menuju Desa Lubuk Selandak. Jalan lain jaraknya cukup jauh, mencapai 8 sampai 10 kilometer dengan kondisi jalan buruk.
Akses terdekat yaitu dengan cara menyeberangi Sungai Bantal. Sebab itulah, Pemkab Mukomuko terus berupaya agar jembatan Lubuk Selandak bisa segera dibangun.
"Kejadian mobil bahkan truk hanyut saat menyeberang sungai di Desa Lubuk Selandak sudah kerap terjadi. Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah, khususnya Dinas PU mewujudkan jembatan agar warga setempat mendapat akses jalan yang kayak," sampai Apriansyah.
Ditambahkannya lagi, pembangunan jembatan Lubuk Selandak ini memang membutuhkan dana yang tak sedikit. Sebab itulah pembangunan dilakukan secara bertahap.
Sebelumnya, telah dibangun tiang jembatan. Pemkab Mukomuko kemudian terus mencari solusi dan alternatif mengingat keuangan daerah yang terbatas.
Beberapa tahun yang lalu, Pemkab Mukomuko mengusulkan hibah rangka jembatan ke Kementerian PU (dulu; Kemen-PUPR) setelah melalui proses panjang, hibah rangka jembatan dikabulkan.
Mendapat hibah rangka ini, beban APBD berkurang dan daerah mampu mengalokasikan anggaran, serta pembangunan jembatan Lubuk Selandak dapat terlaksana lebih cepat.