Sejak Diekspor, Harga Kelapa Bulat Makin Naik, Kini Sampai Rp 25.000

Pedagang kelapa pasar tradisional Reni Jaya, Depok.-Bianca---

RADAR BENGKULU, JAKARTA -- Harga buah kelapa atau kelapa bulat di pasaran semakin naik dari sebelumnya di angka Rp 10.000, kini harga kelapa bulat melambung tinggi hingga ke kisaran angka Rp 20.000-25.000.

Seperti dikutip dari laman Disway.id, menurut pedagang di pasar tradisional Depok, Reni Jaya, Senin, 21 April 2025, harga 1 kelapa bulat ukuran kecil kini sudah naik harga menjadi Rp 20.000. Sedangkan harga kelapa bulat ukuran besar juga naik menjadi Rp 25.000.

Menurutnya, angka tersebut diketahui jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan harga komoditas kelapa bulat pada Sabtu 19 April 2025 lalu, yang berjumlah sebesar Rp 15.000 untuk 1 kelapa bulat kecil, dan Rp 20.000 untuk 1 kelapa bulat besar.

Menurut pedagang kelapa bulat yang ditemui di pasar itu, Martin, kenaikan harga kelapa bulat sudah dimulai semenjak pemerintah mulai mengekspor komoditas kelapa bulat ke negara-negara seperti Thailand dan China.

“Pas mulai ekspor itu, pada naik gila-gilaan,” ucap Martin.

BACA JUGA:PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi Lewat Kolaborasi Inklusif

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Pacu Pembangunan Jalan, Targetkan 70 Pesen Jalan Mulus Tahun Ini

Kata Martin, harga kelapa bulat sendiri diprediksi akan mulai menurun apabila ekspor kelapa bulat tersebut dihentikan oleh Pemerintah. “Kemungkinan bakal nurun lagi (harganya), tapi ya pas ekspor itu selesai,” ujar Martin.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sebelumnya sudah memberikan pernyataannya terkait kenaikan harga drastis komoditas kelapa bulat di pasaran ini. Menurutnya, situasi ini disebabkan oleh banyaknya ekspor yang dilakukan oleh para pelaku usaha.

“Ini mahal karena di ekspornya, karena lebih tinggi daripada harga di luar negeri,” ujar Mendag Budi.

Hal serupa juga turut diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman. Untuk mengatasi hal ini, Amran menyatakan bahwa pihak Kementan juga tengah berupaya untuk mempercepat penanaman untuk meningkatkan produksi kelapa.

“Rencananya, kita akan produksi lagi karena permintaannya meningkat,” ucapnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan