Di Pantai Jakat dan Pasir Putih Pantai Panjang akan Dibangun Landmar Baru

Wali Kota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi SE MM--

RADAR BENGKULU -  Wali Kota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi SE MM  berencana  menambah landmark baru di kawasan objek wisata Pantai Jakat (Bukan Pantai Zakat-red) dan Pasir Putih Pantai Panjang Bengkulu.

Kata Dedy Wahyudi, penambahan landmark ini bertujuan menarik wisatawan agar lebih banyak berkunjung di kawasan tersebut, sehingga kawasan yang dulunya tak begitu ramai akan semakin ramai.

"Nanti di Pantai Jakat kita akan kita buat landmark baru untuk orang berselfie dan foto-foto disana. Begitu juga di pasir putih. Ini masih didiskusikan. Untuk Pantai Jakat, tulisannya Jakat Beach. Untuk Pasir Putih, itu Long Beach. Target kita menjual ke internasional," terang Walikota Dedy, Jumat (28/3/25).

Seiring berkembangnya zaman, orang-orang mulai berpikir untuk menciptakan dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi kreatif. Salah satunya di bidang pariwisata. Salah satu sektor destinasi yang mulai dikembangkan yaitu landmark.

Landmark dapat diartikan sebagai sebuah bangunan atau tempat yang mudah dikenali. Terutama yang dapat digunakan untuk mengecek dimana kita berada (Cambridge Dictionary).

BACA JUGA:Pantau Posko, Walikota : Kota Bengkulu Aman dan Nyaman, Siap Sambut Idulfitri 1446 H

BACA JUGA:Walikota Ingin Pantai Panjang Bengkulu Dikenal Dunia Seperti Pantai Bali

Landmark secara modern juga dapat diartikan sebagai sebuah simbol yang dibuat oleh manusia, dan dapat menjadi ciri khas dari suatu tempat. Menara Eiffel di Paris, Patung Liberty di New York, Candi Borobudur di Magelang, merupakan beberapa contoh landmark yang terkenal di dunia.

 

Ajang Promosi Daerah dan Pariwisata

Apa yang akan dipikirkan oleh orang ketika pertama kali mendengar tentang Paris ? Apakah Menara Eiffel, atau Arc de Triomphe ? Orang-orang juga pasti berpikir tentang Patung Liberty saat mendengar tentang New York.

Begitupun Roma dengan Colosseum-nya, London dengan Big Ben-nya, atau Sydney dengan Opera House-nya. Orang-orang juga akan berpikir sama tentang Candi Borobudur ketika mendengar tentang Magelang, dan Monas jika mendengar tentang Jakarta.

Melihat fakta ini, pembangunan serta pengelolaan landmark secara baik, dapat menjadikan landmark sebagai sebuah produk yang efektif untuk promosi daerah.

Hal ini juga sekaligus menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah tersebut. Oleh sebab itu, kedepannya setiap daerah sudah harus mulai berpikir tentang pemanfaatan landmark dalam hal pengembangan potensi pariwisata daerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan