Konsisten Jadi Mitra Tepercaya untuk Pertumbuhan Bisnis, Bank DBS Indonesia Kawal Transformasi Bisnis

Bank DBS Indonesia Kawal Transformasi Bisnis Berkelan-Ist-

 

 

 

Jakarta, 26 Maret 2025 – Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2028-2029, dan menurut Institute for Essential Services Reform (IESR), percepatan transisi energi berpotensi menjadi pendorong utama pencapaian target tersebut. Kementerian Keuangan memperkirakan kebutuhan pembiayaan transisi energi mencapai USD280 miliar hingga 2030. Namun, dari total kebutuhan tersebut, hanya 30 persen yang dapat dibiayai melalui anggaran negara. 

 

Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya konsistensi berbagai pihak di dalam negeri untuk terus berkontribusi dalam pendanaan yang mendukung transformasi bisnis berkelanjutan, khususnya dari lembaga keuangan, termasuk bank. Ini pun sejalan dengan Roadmap Keuangan Berkelanjutan (RKB) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menerapkan berbagai kebijakan untuk mendorong lembaga pembiayaan kegiatan berkelanjutan dan transisi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

BACA JUGA:Ubah Limbah Jadi Berkah, Pemenang Hibah DBS Foundation Buktikan Inovasi Pengelolaan Sampah Bisa Go Internation

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, menyatakan, “Sebagai mitra tepercaya untuk pendanaan berkelanjutan, kami percaya bahwa pembiayaan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi krusial untuk mendorong ekonomi berkelanjutan, mendukung proyek hijau, dan transisi energi Indonesia mencapai target Net Zero Emission 2060. Untuk itu, Bank DBS Indonesia berperan sebagai katalis dengan menyediakan pembiayaan seperti Sustainability-Linked Loan (SLL) dan Green Loan, serta memberikan wawasan terkait kebijakan dan pemahaman pasar yang didukung oleh jaringan serta konektivitas kami di Asia.”

 

Rekam Jejak Pendanaan Hijau Bank DBS Indonesia

 

Sepanjang 2024 hingga 2025, Bank DBS Indonesia telah mencatat peningkatan pendanaan terkait ESG atau Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sebesar 14,8 persen.

 

Di antaranya pada Januari 2025, Bank DBS Indonesia meluncurkan Sustainability-Linked Trade Facility (SLTF) sebesar USD20 juta bagi PT Indo-Rama Synthetics Tbk, produsen benang pintal dan poliester yang merupakan anak perusahaan Indorama Corporation Pte. Ltd, Singapura.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan