HPMPI Dukung Gubernur Bengkulu untuk Turunkan Tarif PBBKB

HPMPI Dukung Gubernur Bengkulu Turunkan PBBKB.--
RADAR BENGKULU – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven menyatakan dukungan penuhnya terhadap rencana Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, untuk menurunkan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di Provinsi Bengkulu. Langkah ini dinilai akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Terutama dalam menekan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mendorong pertumbuhan sektor terkait.
“Kami sangat mendukung Pak Helmi menurunkan PBBKB. Karena langkah ini akan berdampak positif terhadap ekonomi daerah,” kata Steven.
Dukungan ini sejalan dengan janji kampanye Helmi Hasan saat Pilkada Gubernur Bengkulu 2024, di mana ia berkomitmen untuk menurunkan tarif PBBKB setidaknya sejajar dengan provinsi tetangga.
Saat ini, tarif PBBKB di Bengkulu tercatat sebesar 10 persen, yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur pada masa kepemimpinan sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi di Sumatera. Sementara provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan dan Jambi hanya menerapkan tarif antara 5 hingga 7,5 persen.
“Kami sejak lama menyuarakan agar PBBKB di Bengkulu diturunkan. Karena, tarif saat ini terlalu tinggi. Kami telah menyampaikan usulan ini, baik secara lisan maupun melalui surat kepada gubernur sebelumnya,” ujar Steven.
BACA JUGA:Anggaran Pemprov Bengkulu Dipangkas Rp172 Miliar, Fokus pada Program Bantu Rakyat
BACA JUGA:Ini Jadwal Penandatangan NPHD dan Besaran Anggaran PSU BS
Steven menambahkan, setidaknya tarif PBBKB di Bengkulu dapat diturunkan menjadi 7,5 persen. Penurunan ini diharapkan dapat menekan harga BBM jenis Pertamax, yang saat ini dijual sebesar Rp 13.500 per liter di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Jika tarif PBBKB diturunkan, harga Pertamax diperkirakan akan turun menjadi sekitar Rp 13.200 per liter di SPBU. Sementara itu, di Pertashop, harga Pertamax yang saat ini lebih tinggi juga diprediksi akan turun menjadi sekitar Rp 13.100 per liter.
“BBM adalah elemen penting dalam perputaran ekonomi. Jika PBBKB diturunkan, hal ini akan berpengaruh langsung terhadap ekonomi masyarakat.”
Ia menjelaskan bahwa penurunan harga BBM tidak hanya berdampak pada sektor transportasi, tetapi juga pada sektor lain. Seperti logistik, pariwisata.
Salah satu contohnya adalah potensi penurunan harga tiket pesawat. Karena, bahan bakar pesawat (avtur) juga dikenakan PBBKB.
“Dampak langsung dari penurunan PBBKB adalah harga tiket pesawat bisa turun. Karena, avtur yang digunakan pesawat juga terkena PBBKB.”
Dengan demikian, penurunan tarif PBBKB diharapkan dapat memberikan efek berantai yang positif bagi perekonomian Bengkulu secara keseluruhan.