Warga Lubuk Pinang Kecewa Tidak Ada Penindakan Alih Fungsi Sawah Jadi Kebun Sawit

Warga Lubuk Pinang Kecewa Tidak Ada Penindakan Alih Fungsi Sawah Jadi Kebun Sawit --
RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Seorang warga Kecamatan Lubuk Pinang, Armanjaya kecewa lantaran tidak ada penindakan terhadap pelaku alih fungsi lahan sawah yang dijadikan kebun sawit.
Bahkan ia sempat melontarkan kalau lahan sawah miliknya hasil cetak sawah beberapa tahun lalu akan ia tanami lagi dengan sawit.
Pernyataan itu ia lontarkan di salah satu grup WhatsApp saat mengomentari berita yang memuat hukuman bagi pelaku alih fungsi lahan pertanian padi.
Saat dihubungi, Armanjaya tidak benar-benar berkeinginan menanami lahannya yang sudah dicetak menjadi sawah ditanami kelapa sawit.
Ia melontarkan kata-kata tersebut sebagai bentuk kekecewaan, lantaran selama ini tidak ada penindakan terhadap pelaku yang mengalihfungsikan sawah menjadi kebun sawit.
"Lihat lahan yang sudah dicetak (jadi sawah) beberapa tahun yang lewat. Apa masih sawah, apa sudah jadi kebun sawit," komen Armanjaya di grup WhatsApp.
BACA JUGA:Modernisasi Pertanian Bisa Picu Generasi Muda Turun Bertani
BACA JUGA:Pidana Bagi Pejabat Pemerintah dan Korporasi yang Terlibat Alih Fungsi Sawah Lebih Berat
"Maaf, saya sendiri lahan yang dicetak sawah baru juga akan saya jadikan kebun sawit. Karena mudah perawatan," sambungnya.
Saat dihubungi, Armanjaya menuturkan kalau ia geram. Jadi ia melontarkan komentar itu karena kecewa lantaran tidak ada penindakan terhadap pelaku alih fungsi lahan sawah jadi kebun.
"Karna saya geram, kesal melihat orang-orang lahan sudah dicetak jadi sawah, sekarang sudah jadi kebun sawit lagi," ungkap Armanjaya.
Ia mencontohkan seperti areal persawahan di Daerah Irigasi sayap kanan Bendungan Manjunto, tepatnya di Desa Sumber Makmur SP8 Kecamatan Lubuk Pinang dan lahan sawah di Desa Lubuk Pinang, sudah ada yang dijadikan kebun sawit. Tak terkecuali lahan yang beberapa tahun lalu, baru dicetak menjadi sawah.
"Kalau lahan saya belum dialihfungsikan atau ditanam sawit lagi," sebutnya.
BACA JUGA:3 Bahasa Daerah Mukomuko Bakal Jadi Muatan Lokal Sekolah