Indonesia Terbuka dalam Kerja Sama Critical Mineral

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto--

RADAR BENGKULU, JAKARTA  - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia tidak menerapkan kebijakan eksklusif dalam kerja sama pengelolaan critical mineral. 

Seperti dikutip dari laman disway.id, hal ini disampaikannya usai pertemuannya dengan CEO Eramet, perusahaan tambang asal Prancis.

“Eramet adalah salah satu perusahaan pertambangan dari Prancis yang telah beroperasi di Indonesia sebagai mitra di Weda Bay. Mereka telah menerapkan good mining practice dan berkontribusi dalam investasi kawasan industri di wilayah tersebut,” ujar Airlangga di Jakarta Selatan, Kamis.

Lelih lanjut dikatakanya, kehadiran perusahaan asing seperti Eramet menjadi bukti bahwa Indonesia membuka peluang investasi bagi berbagai negara. 

Saat ini kata Airlangga, sekitar 20 persen saham Eramet dimiliki oleh pemerintah Prancis, yang mencerminkan keterlibatan langsung negara tersebut dalam sektor pertambangan di Indonesia.

BACA JUGA:BRI Berikan KUR Untuk UMKM Mulai Rp 25 Juta - Rp 500 Juta dengan Suku Bunga Rendah

BACA JUGA:MA Harus Bersihkan Lingkungan di Gedung Pengadilan 

Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan berbagai perselisihan terkait kebijakan nikel antara Indonesia dan Uni Eropa. 

“Kita ingin mengatakan bahwa sudahlah kita selesaikan semua dispute terkait nikel, karena Eropa juga sudah berinvestasi di Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, Menko Airlangga juga menyoroti kemenangan Indonesia dalam sengketa kelapa sawit di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Ia berharap kemenangan ini menjadi momentum baru dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.

“Dengan kemenangan kita di WTO terkait kelapa sawit, ya tutup buku lah. Mari kita bangun buku baru ke depan,” tutur Airlangga.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan