Menikmati Bubur Suro Indramayu Khas Desa Larangan yang Masih Dilestarikan Oleh Warga Lokal Sampai Sekarang

Menikmati Bubur Suro Indramayu Khas Desa Larangan yang Masih Dilestarikan Oleh Warga Lokal Sampai Sekarang-Ist-

 

radarbengkulu.bacakoran.co - Bubur suro pasti sudah dikenal oleh sebagian masyarakat ketika memasuki bulan Muharam atau awal bulan dalam tahun Hijriah. 

Beberapa masyarakat di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih melestarikan tradisi membuat bubur sura. 

Salah satu kegiatan dilakukan oleh masyarakat di Desa Larangan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu. 

Sejak pagi, penduduk mulai datang ke rumah Tarjaya, seorang figur masyarakat di desa tersebut. Banyak dari mereka membawa berbagai makanan hasil bumi serta buah-buahan untuk digunakan sebagai bahan pembuatan bubur sura. 

BACA JUGA:5 Makanan Tradisional Khas Bima NTB yang Harus Dicoba, Dijamin Rasanya Enak dan Menggoda Selera

BACA JUGA:Diwariskan Secara Turun Temurun, Yuk Cobain 5 Makanan Tradisional Khas Purbalingga Ini, Ada Soto Bancar

"Alhamdulillah guyub, pokoknya mempererat silaturahmi." "Ada yang membawa makanan khas seperti laos, ubi, dan lainnya," ujar Tarjaya seperti dilansir dari laman detikJabar. 

Semangat warga nampak saat menyiapkan bubur sura. Setidaknya, penduduk memakai dua wajan besar saat menyiapkan bubur yang khas di bulan Muharam itu. 

Menurut Tarjaya, bubur sura ini termasuk dalam kategori yang cukup unik. Sebab, tidak hanya terdiri dari beras. 

Bubur ini terbuat dari beragam bahan pangan dari hasil bumi, buah-buahan, serta rempah-rempah. 

Tradisi bubur sura tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi makanan yang telah ada sejak zaman lampau ini diyakini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. 

"Itu semua bahan-bahannya alami tanpa adanya zat kimia." Dulu makanan itu dianggap sebagai obat yang bergizi, namun karena bahan yang digunakan sangat banyak, sekitar 10 jenis lebih, maka orang tua pada zaman dahulu menjadikannya seperti bubur," katanya.  

Menurut Tarjaya, tradisi bubur sura ini telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir. Ia juga bertekad untuk melanjutkan tradisi orang tuanya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan