Gerak Cepat, Dinsos Evaluasi ODGJ dan Lansia Terlantar

Dinsos Evaluasi ODGJ dan Lansia Terlantar-Fahmi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU - Mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Lansia terlantar.

Tidak perlu menunggu lama, dengan gerak cepat Dinas Sosial Bengkulu Selatan langsung evakuasi ODGJ yang saat ini sudah dianggap menggangu masyarakat. Dengan memberikan pengertian kepada pihak keluarga kalau pasien ODGJ tidak boleh putus pengobatan dalam satu hari saja.

Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan Efredy Gunawan,S.SPT.M.Si mengungkapkan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan mental, pihak keluarga diminta agar selalu menyediakan obat yang bisa diambil mulai dari Puskesmas. Rumah Sakit Daerah,atau langsung ke RSJ Bengkulu. Karena kalau hanya mengandalkan pemerintah dibiarkan saja di RKJ itu tidak bisa,karena ada jenjang waktunya.

"Untuk itu kita juga meminta kepada pihak keluarga untuk proaktif,untuk memberikan perhatian serta pengobatan yang rutin,jangan sampai dibiarkan. Karena ditakutkan kondisinya akan kembali seperti semula. Kalau bukan keluarga siapa lagi yang mau mengurusnya,"papar Efredy dirumah pasien di Kelurahan Gunung Ayu Selasa (31/12).

BACA JUGA:Ini yang Menghambat Inovasi Mempercepat Perkembangan Suatu Wilayah

BACA JUGA:Ini Capaian Polres Bengkulu Selatan Dalam Tahun 2024

Untuk penahan awal,bersama Dinas Kesehatan telah mendatangkan langsung dokter penyakit jiwa untuk diberikan obat. Tujuannya agar pasien ODGJ bisa sedikit tenang.Tetapi pihaknya berharap tidak cukup sampai disini saja, peran aktif keluarga sangat dibutuhkan.

Selain itu, pihaknya juga mengevakuasi seorang lansia yang nyasar sampai ke Bengkulu Selatan yang mana saat ini sudah diberikan pelayan dan diantarkan kerumah singgah milik Dinas Sosial. Baru nantinya akan diantarkan kepanti asuhan yang ada di Kota Bengkulu agar lebih mendapatkan perawatan yang lebih baik,mulai dari kesehatan,pakaian, kebutuhan makan semuanya ditanggung oleh Pemerintah.

"Dari alasan yang kami terima,dari seorang lansia yang bernama  nenek Poniyan yang menurut pengakuannya,nenek tersebut tinggal di Jalan Pantura Bengkulu,yang nama  nama anaknya Ibrahim. Karena ada persoalan keluarga yang mana anak kandungnya yang keseharian bekerja dikebun dan tinggal bersama menantu yang hubungannya kurang baik,maka nenek Poniyan memutuskan untuk pergi dari rumah,"pungkas Efredy.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan