Minuman Matcha dan Green Tea Jadi Tren Dikalangan Gen Z, Ternyata Ini Loh Bedanya Kedua Minuman Jepang Ini

minuman matcha dan green tea jadi tren dikalangan gen z, ternyata ini loh bedanya kedua minuman jepang ini     radarbengkulu.bacakora.co - matcha dan green tea kini semakin digemari anak muda.  namun belum banyak yang mengetahui perbedaan kedua minuman asal jepang ini meski sama-sama berwarna hijau. baca juga:minuman untuk kulit sehat dan glowing, ini 5 minuman yang wajib dikonsumsi untuk kebutuhan kulit baca juga:boleh dicobain! berikut ini 3 minuman hangat khas malang yang dapat menemani anda dirumah saat musim dingin mengutip dari sumber suara.com, pakar matcha, pemilik dan ceo uji matcha, merisha ayu permata putri mengatakan matcha dan green tea berasal dari tanaman yang sama bernama camellia sinensis, hanya saja alasan di balik konsentrasinya berbeda. perbedaan green tea dan matcha dipengaruhi oleh kemajuan.   camellia sinensis merupakan tanaman yang daun dan kuncupnya digunakan untuk membuat teh, seperti teh hitam, teh hijau, teh putih, teh oolong, dan teh pu-erh.   “matcha dan green tea berasal dari tanaman yang sama yaitu camellia sinensis dalam bahasa latin.    yang berbeda adalah prosesnya, green tea tidak melalui proses shading. sedangkan matcha melalui proses shading selama 3-4 minggu. , jelas ”merisha.   shading merupakan proses pemberian penutup bagi tanaman tertentu agar tidak terkena sinar matahari langsung.   menurut merisha, proses shading ini berhasil menghasilkan warna hijau yang lebih gelap sehingga membuat kandungan nutrisi pada daun teh lebih tinggi dibandingkan green tea.   merisha yang juga merupakan pecinta matcha sejak tahun 2007.   “jika tidak ada kontak langsung maka terjadi fotosintesis sehingga daun menjadi lebih hijau, rasa dan nutrisi menjadi lebih enak atau kaya”. ujarnya.   wanita yang baru membuka kafe uji matcha pertama di bekasi, tepatnya di lantai 3 pakuwon mall bekasi ini juga menjelaskan, kualitas matcha tidak dipengaruhi oleh jenis tanaman atau jenis biji teh camellia sinensis daunnya, namun proses ini dilakukan pada tanaman hingga berubah menjadi matcha.   jadi, kata dia, rasa matcha pahit atau creamy bukanlah penilaian yang paling penting.   “itu bukan patokan, hanya tergantung pada proses dasarnya, proses shading, apakah itu satu kultivar atau bukan, atau prospeknya,” jelas merisha.   di sisi lain, merisha juga mencatat tren kesukaan matcha di indonesia semakin meningkat, khususnya di kalangan anak muda.   oleh karena itu memberikan sensasi menyantap berbagai olahan matcha dari minuman teh asli variasi aromai matcha seperti minuman, makanan penutup seperti daifuku isi pistachio, coklat putih dan kunafa.    bahkan pecinta matcha pun bisa mencicipi es krim matcha yang dilengkapi bubuk matcha langsung dari jepang.   “saat ini orang jarang membedakan antara matcha dan green tea. saat ini, banyak orang gen z yang juga menyukai matcha.    banyak merek yang bermunculan tentang matcha. ini berbeda. kami menggunakan harumi matcha, jadi bukan hanya jenis tehnya saja diciptakan dan merupakan suatu produk. petani sehingga pelanggan menghargai kualitas secara setara,” jelas merisha.   lebih lanjut, merisha juga mengatakan, agar para pecinta matcha bisa lebih merasakan pengalaman mencicipi minuman hijau ini, di kafe matcha uji pertama di bekasi, pengunjung akan diberikan edukasi mengenai matcha dan khasiatnya.    staf bahkan dapat memberikan petunjuk khusus kepada pengunjung tentang cara minum teh ala jepang sehingga mereka dapat memperluas pengetahuannya.   “hal ini juga kami jelaskan di teh macha, kami akan mengajari kalian cara mencicipi ocha dan hojicha. tradisi minum teh itu chanoyu atau sadou.    termasuk sambil minum, terima kasih sudah menyediakan teh ini dan semuanya, pakai ending arigatou gozaimasu,” pungkas merisha.

Tag

• # minuman gen z
• # minuman tren gen z
• # matcha dan green tea
• # matcha

Share

• 
• 
• 
• 
•