Mengenal Pagpag, Makanan Bekas di Filipina yang Mencerminkan Tantangan Ekonomi Hingga Kemiskinan
Pagpag di Filipina-Ist-
Selain itu, kurangnya jaminan atas pekerjaan yang layak dan pendapatan yang stabil semakin memperburuk situasi.
Banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal dengan pendapatan harian yang tidak stabil.
Dalam situasi seperti ini, apa yang dianggap sampah oleh sebagian orang mungkin merupakan sumber makanan penting bagi orang lain.
Praktik Pagpag kemudian menjadi bentuk adaptasi dan simbol daya juang masyarakat miskin perkotaan untuk bertahan hidup meski dalam keterbatasan.
Meskipun fenomena Pagpag lebih banyak ditemukan di kawasan kumuh perkotaan, namun permasalahan ketahanan pangan sebenarnya merupakan permasalahan yang lebih luas.
Kebersihan makanan merupakan salah satu hal terpenting untuk mencegah penyakit bawaan makanan.
Bahaya terbesar jika mengkonsumsi Pagpag adalah tingginya kemungkinan tertular penyakit seperti keracunan makanan, infeksi bakteri seperti salmonella atau bahkan penyakit yang lebih serius jika makanan tersebut terkontaminasi zat berbahaya.
Namun di sisi lain, Pagpag juga mencerminkan solidaritas masyarakat kumuh yang saling membantu untuk bertahan hidup.