Mengenal Pagpag, Makanan Bekas di Filipina yang Mencerminkan Tantangan Ekonomi Hingga Kemiskinan
Pagpag di Filipina-Ist-
Biasanya, makanan bekas tersebut dikumpulkan di tempat sampah restoran atau dari individu yang bersedia menjual sisa makanannya dengan harga murah.
Setelah dikumpulkan, makanan tersebut dicuci dan dimasak kembali dengan bumbu dan rempah untuk menutupi rasa asli yang mungkin sudah tidak segar lagi.
Selain itu, makanan ini juga dapat diolah menjadi berbagai masakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.
Meskipun cara ini membantu mengurangi biaya makanan, cara ini juga menimbulkan beberapa risiko kesehatan karena makanan yang dikonsumsi mungkin terkena bakteri atau kuman berbahaya.
Perdebatan Pagpag tidak lepas dari persoalan kemiskinan yang masih melanda Filipina hingga saat ini.
Menurut Pakarnya, lebih dari 21% penduduk Filipina hidup di bawah garis kemiskinan nasional pada tahun 2020.
Di wilayah perkotaan besar, jumlah ini mungkin secara proporsional lebih rendah, namun secara absolut, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan di perkotaan sangat tinggi.
Mahalnya biaya hidup di perkotaan seringkali menyulitkan banyak keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar, khususnya pangan.