Sebelum Memutuskan untuk Pinjol, Emak-Emak Harus Waspada dan Teliti
Sebelum Memutuskan untuk Pinjol, Emak-Emak Harus Waspada dan Teliti-dok RBO-
radarbengkulu.bacakoran.co - Masyarakat di Provinsi Bengkulu, terutama kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) atau emak emak untuk meningkatkan kewaspadaan dan teliti sebelum melakukan pinjaman online (Pinjol).
Mewaspadai sejak dini dinilai perlu. Karena saat ini masyarakat yang menjadi korban penipuan pinjaman dan investasi bodong secara nasional cenderung mengalami peningkatan.
Anggota DPRD Kota Bengkulu Vinna Ledy Anggraheni SE mengatakan, saat ini sebenarnya sudah banyak menyebar berita masyarakat yang menjadi korban penipuan pinjaman dan investasi bodong.
BACA JUGA:Yuk Kenalan Dengan Biota Laut Unik di Maumere Nusa Tenggara Timur
BACA JUGA:Daftar Pinjol Dengan Bunga Rendah
"Dimana korbannya didominasi kalangan IRT atau emak-emak. Sayangnya kabar berita yang sudah tersebar, malah tidak membuat IRT-IRT menjadi kapok atau jera," ungkapnya.
Menurutnya, dengan kondisi ini secara tidak langsung kalangan IRT memang lebih mudah tergiur dengan iming-iming hal-hal yang berbau pinjaman dan investasi yang akhirnya bermuara pada aksi penipuan.
"Maka dari itu saya mengimbau, agar masyarakat bisa lebih waspada. Apalagi sekarang ini, pelaku penipuan dengan modus pinjaman dan investasi menggunakan aplikasi berbasis online," ujarnya.
Apalagi, lanjut Ledi, saat ini dengan sistem berbasis online, tawaran pinjaman ataupun investasi juga kian menjamur. Tinggal lagi bagaimana masyarakat selektif pada saat menerima tawaran itu.
"Tidak ada salahnya dicek terlebih dahulu. Terlebih penawarannya sudah berbasis online, sehingga bisa ditelusuri dengan mudah rekam jejak pihak yang menawarkan pinjaman ataupun investasi," kata Politisi PKB ini.
Lebih jauh dikatakannya, leading sektor terkait, baik yang berada di bawah naungan Pemerintah Daerah atau bersifat vertikal juga harus pro aktif dalam memberikan pemahaman pada masyarakat, khususnya di Provinsi Bengkulu.
"Sehingga nantinya tidak ada lagi masyarakat Bengkulu yang menjadi korban penipuan, baik itu berupa pinjaman ataupun investasi bodong," demikian Ledi.