Mengenal Keistimewaan Bilal, Muslim Pertama yang Mengumandangkan Azan

Mengenal Keistimewaan Bilal, Muslim Pertama yang Mengumandangkan Azan-poto ilustrasi-

Di sana, Bilal bertemu dengan cucu kesayangan Rasulullah yakni, Hasan dan Husein. Hingga kemudian, Husein berkata padanya, "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan azan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek."

 

Umar yang berada di tempat yang sama pun turut membujuk Bilal dan menyebut bahwa para sahabat yang lain juga merasakan hal yang sama. Bilal pun tersadar dan merasa inilah waktunya untuk menumpahkan rasa kerinduan pada Rasulullah.

 

Suara merdu Bilal kembali terdengar di seantero Madinah. Ketika lafaz, "Allahu Akbar," dikumandangkan oleh Bilal, seluruh Madinah mendadak senyap yang menandakan seluruh aktivitas terhenti.

 

Semua penduduk Madinah terkejut dan merindukan suara yang bertahun-tahun sempat menghilang. Suara ini pula yang mengingatkan mereka pada sosok Rasulullah SAW dan mengulang momen kebersamaan mereka dengan beliau.

 

Setelah Bilal mengumandangkan lafaz, "Asyhadu anlaa ilaha illallah," seluruh warga Madinah berlarian ke arah sumber suara dan berteriak histeris. Hingga, Bilal sampai pada lafaz, "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah," suaranya mulai terdengar parau.

 

Bilal bin Rabah terisak menyebutkan nama orang yang paling dirindukannya. Ia tidak sanggup untuk melanjutkan azan pada lantunan lafaz tersebut. Suasana inilah yang kemudian berhasil membuat seluruh Madinah pecah oleh tangisan rindu pada Rasulullah SAW.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan