Mengenal Keistimewaan Bilal, Muslim Pertama yang Mengumandangkan Azan
Mengenal Keistimewaan Bilal, Muslim Pertama yang Mengumandangkan Azan-poto ilustrasi-
Namun, sekeras dan sekejam apapun siksaan mereka tidak mampu menggoyahkan keyakinan Bilal bin Rabah. Ia terus berpegang teguh pada agama Allah SWT. Hingga akhirnya, Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar As Shiddiq setelah ia membeli Bilal dari Umayyah.
B. Azan terakhir Bilal bin Rabah yang mengguncang Madinah
Setelah Rasulullah SAW wafat, Bilal lantas meninggalkan Kota Madinah dan meminta izin pada Abu Bakar untuk berhenti menjadi muadzin Rasul. Para penduduk Madinah yang merindukan Rasulullah SAW pun lantas meminta Bilal kembali untuk mengumandangkan azan.
Namun, Bilal menolak dengan mata berkaca-kaca bahwa dirinya tidak sanggup untuk mengumandangkan azan kembali. Seusai Umar bin Khatab menyambangi kediamannya di Syam (kini Suriah) untuk membujuknya.
"Tapi, umat muslim di Madinah sedang membutuhkanmu, Bilal. Mereka ingin mendengarkanmu mengumandangkan azan. Mereka rindu suaramu. Mereka rindu lantunan azanmu, wahai muadzin Rasulullah!" kata Umar,
Bagi Bilal, untuk kembali ke Madinah dan mengumandangkan azan merupakan hal yang berat baginya. Berat karena ia merasa tidak mampu menanggung rasa rindu pada Rasulullah setelah kepergian beliau.
Namun ternyata, dikisahkan, Bilal bertemu dengan Rasulullah SAW dalam mimpinya pada suatu malam. Hal ini pula yang membuat Bilal meyakinkan dirinya untuk bersiap bertolak ke Madinah, tepatnya makam Rasulullah SAW.