BTPN Syariah Dorong Pemberdayaan Ekonomi Emak-Emak di Bengkulu
BTPN Syariah Dorong Pemberdayaan Ekonomi Emak-Emak di Bengkulu-RADAR BENGKULU-
Program ini, menjadi bukti komitmen BTPN Syariah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat bawah melalui akses keuangan yang mudah diakses dan sistematis. Edukasi yang diberikan meliputi berbagai aspek seperti manajemen keuangan, perencanaan usaha, hingga pengembangan keterampilan bisnis, sehingga para ibu tidak hanya menjadi nasabah, tetapi juga pelaku ekonomi yang tangguh dan berdaya.
Sementara itu, Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, mengungkapkan bahwa secara nasional sudah ada 6,5 juta nasabah BTPN Syariah, dengan 3,8 juta di antaranya aktif dan menjalankan usaha produktif.
“Banyak diantara nasabah yang kini telah mampu membangun usaha sendiri dan memberdayakan lingkungan sekitar mereka.”
Ainul menambahkan, program pemberdayaan BTPN Syariah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Lewat program ini, para ibu-ibu yang semula mungkin belum memiliki akses ke perbankan kini bisa tumbuh menjadi penggerak ekonomi lokal.
"Kami melihat dampaknya tidak hanya pada peningkatan pendapatan pribadi mereka, tetapi juga pada perkembangan ekonomi komunitas di sekitar mereka."
Santi, seorang nasabah BTPN Syariah dari Sawah Lebar, Kota Bengkulu, adalah salah satu contoh sukses dari program ini. Ia telah menjadi nasabah BTPN Syariah selama tiga tahun terakhir dan berhasil membangun usaha ayam goreng bernama Boss Crispy. Berkat dukungan pembiayaan dari BTPN Syariah, usahanya kini telah berkembang pesat hingga memiliki dua outlet.
"Saya mulai usaha ini dengan modal Rp 3 juta yang diberikan oleh BTPN Syariah, dan sekarang plafon pinjaman saya sudah naik hingga Rp 8 juta," jelas Santi.
BACA JUGA:Dua Jalan dan Satu Jembatan akan Dibangun, Pemprov Bengkulu Percepat Pemulihan Pasca Bencana
Berkat pembiayaan ini, ia mampu memperluas bisnisnya dan bahkan memberdayakan orang-orang di sekitar dengan membuka peluang kerja. Kini kelompok usaha Santi beranggotakan 21 orang, sebagian besar bergerak di sektor kuliner dan perdagangan. Mereka saling mendukung dalam mengembangkan usaha masing-masing, dengan tetap menjaga prinsip-prinsip kolaborasi yang menjadi dasar pembiayaan kelompok BTPN Syariah.
“Kami memang bekerja sama, saling mendukung, dan selalu belajar untuk terus maju,” pungkas Santi.
Dengan program ini, BTPN Syariah membuktikan bahwa akses keuangan syariah yang inklusif dapat memberikan dampak signifikan bagi pemberdayaan ekonomi perempuan, terutama di segmen ibu rumah tangga prasejahtera. Melalui dukungan keuangan dan edukasi, para ibu-ibu di Bengkulu kini memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam menggerakkan ekonomi keluarga dan lingkungan mereka, menjadi bagian dari upaya besar menuju kesejahteraan bersama.