RADAR BENGKULU - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu tengah menanti langkah selanjutnya terkait pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024, yang baru-baru ini digelar di wilayah VII Kepegawaian. Kepala BKD Provinsi Bengkulu, Gunawan Suryadi, S.Sos, M.AP, menyatakan bahwa mereka masih menunggu informasi resmi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Gunawan menekankan pentingnya pelaksanaan rakor dilakukan di awal atau pertengahan tahun, bukan di akhir tahun, untuk menghindari penjadwalan yang terlalu mepet. BACA JUGA:BKD Provinsi Bengkulu Umumkan Hasil Seleksi PPPK Sementara itu, terkait permintaan ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta (FGPPNS) Provinsi Bengkulu, Gunawan menyatakan belum dapat memberikan jawaban. Namun, begitu ada keputusan dari MenPAN-RB, pihaknya akan segera mengusulkan sesuai petunjuk yang ada. "Prioritasnya belum bisa kita tentukan, apakah sisa passing grade seperti saat ini. Kita lihat dulu formasi dan petunjuknya lagi. Ketika sudah dibuka informasinya, akan langsung kita usulkan," ungkap Gunawan. Gunawan juga menegaskan bahwa aturan perekrutan tidak dapat dipacu dengan ketetapan tahun 2023, karena regulasinya bisa berubah. BACA JUGA:Ribuan Guru Bengkulu Desak Pemerintah Provinsi Perjuangkan Formasi PPPK Harapannya, evaluasi di Lampung atau wilayah VII Kepegawaian sebelumnya akan menjadi acuan pemerintah pusat terkait sistem perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sementara soal fresh graduate, Gunawan menyatakan semua masih menunggu keputusan resmi. Namun, dipastikan akan diprioritaskan bagi yang sudah melakukan honor terlebih dahulu atau tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), termasuk guru di Perioritas 1 (P1), P2, P3, dan P4. BACA JUGA:ASN dan PPPK Dilarang Nambah Libur Nataru "Untuk P1, masih ada satu guru lagi yang tidak lulus, sementara ini masih diperjuangkan," tambahnya. Gunawan menutup informasinya dengan menyebut bahwa permintaan perekrutan satu-satunya guru di P1 sudah dilaporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, namun belum diakomodir hingga saat ini. "Kemungkinan bisa di tahun depan, kalau formasinya tersedia maka semua bisa diakomodir," pungkasnya. (wij)
Kategori :