3. Susu
Tidak hanya kaya akan kalsium, susu juga banyak mengandung vitamin B12 sehingga bisa dikonsumsi sebagai minuman penambah darah.
Bahkan, 1 gelas susu atau sekitar 250 ml bisa memenuhi setengah dari kebutuhan vitamin B12 untuk orang dewasa.
Mencukupi asupan vitamin B12 dapat mencegah dan mengatasi anemia, karena vitamin ini memiliki peran penting dalam proses pematangan sel darah merah yang masih muda.
4. Sari kacang hijau
Minuman penambah darah selanjutnya adalah sari kacang hijau, karena kacang hijau mengandung banyak zat besi sehingga bisa mendukung produksi sel darah merah dan mencegah anemia.
Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsi kacang hijau maupun sarinya bisa menyebabkan perut kram, kembung, dan sering kentut. Kamu cukup minum segelas sari kacang hijau sebagai menu sarapan atau camilan di antara waktu makan.
5. Santan
Santan umumnya digunakan sebagai bahan untuk membuat masakan. Namun, sari dari parutan daging kelapa ini juga bisa langsung diminum. Santan bisa dijadikan minuman penambah darah karena mengandung banyak vitamin dan mineral, termasuk zat besi.
Satu kemasan santan atau sekitar 250 ml umumnya mengandung 7 mg zat besi. Ini bisa dicampur dengan jus buah atau menambahkannya kedalam es cincau atau kolang- kaling agar terasa lebih nikmat.
Namun, ingat, santan juga mengandung banyak lemak dan kalori. Oleh karena itu, jangan mengonsumsinya terlalu banyak atau terlalu sering.
Berbagai minuman penambah darah di atas memang dapat mencegah terjadinya anemia dan mendukung produksi sel darah merah. Akan tetapi, jenis minuman lainnya juga bisa meningkatkan risiko terjadinya anemia bila diminum berlebihan sehingga perlu dihindari. Misalnya, minuman yang mengandung alkohol dan kafein.