Pahlawan adalah orang-orang berjasa dengan bangsa dan Negara. Fatwa Jihad KH. Hasyim ‘Asy’ariy memicu tejadinya perlawanan sengit rakyat Indonesia melawan penjajah yang puncaknya terjadi 10 November 1945 yang selanjutnya diperingati sebagai hari pahlawan.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ketika menunaikan ibadah haji atau umroh, kita diajak berziarah ke makam Uhud untuk mengenang dan mendoakan para syuhada atau pahlawan yang gugur dalam perang Uhud. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa kita perlu mengingat jasa para pahlawan. Namun, mengenang jasa para pahlawan tidak cukup hanya berbentuk mengheningkan cipta dan doa. Tetapi lebih dari itu yakni melanjutkan cita-cita mereka.
Para pahlawan mencita-citakan kesejahteraan bagi anak bangsa, hidup merdeka, adil dan makmur. Karena itu mari melanjutkan cita-cita para pahlawan. Jangan sampai mengkhianati mereka dengan prilaku-prilaku yang tidak baik. Seperti korupsi, bermalas-malasan, konflik dan lain-lain. Karena, hal tersebut bertentangan dengan cita-cita para pahlawan.
7. Setiap Orang Yang Berjasa
Kesuksesan seseorang tidak terlepas dari peran orang lain. Karena itu jangan melupakan jasa setiap orang yang telah berbuat baik kepada kita, siapapun mereka. Rasululaah SAW bersabda: Man La Yaskurunnasa, La Yasykurullah. Artinya; "Siapa yang tidak pandai bersyukur (berterima kasih) kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah." ( HR.At-Tirmidzi, No: 1877).
Bagi yang sudah sukses mendapatkan jabatan atau amanah kepemimpinan, tentunya jangan melupakan jasa-jasa orang lain. Yakni, rakyat yang telah mengangkatnya dengan mewujudkan kemaslahatan umum, mengantarkan rakyat bahagia dunia dan akhirat.
Ma’syiral Muslimin Rahimakumullah,
Demikian khutbah Jumat kali ini semoga bermanfaat. Dengan Kesimpulan; “la tansawul-fa?la bainakum (Janganlah melupakan kebaikan (jasa) diantara kamu. Selamat mengenang, memperingati, dan melanjutkan cita-cita para pahlawan.
Fa’taabiru ya ulil Abshar La’allaakum turhamun.