RADAR BENGKULU - Dalam rangka menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Media Independent Online (MIO) mengadakan sosialisasi yang bertajuk Antisipasi Menangkal Berita Hoax.
Kegiatan ini digelar di Hotel Santika Bengkulu pada Senin, 14 Oktober 2024, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait dan dosen maupun mahasiswa dari berbagai universitas di Bengkulu dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang. Mereka berasal dari perwakilan Universitas Bengkulu (Unib), Universitas Dehasen (Unived), Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu,
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa, khususnya tentang dampak negatif dari penyebaran berita hoax. Terutama yang berkaitan dengan isu-isu politik yang sering kali disalahgunakan untuk memanipulasi opini publik.
Eko Yanuar selaku ketua panitia dalam kegiatan ini menyampaikan, tujuan dari terselenggaranya kegiatan ini adalah mengantisipasi berita hoax yang bermunculan. " Kami berharap mahasiswa harus kritis mana yang berita hoax dan mana yang tidak berita hoax," ucap Eko saat diwawancarai RADAR BENGKULU dilokasi acara pada Senin, 14 Oktober 2024.
BACA JUGA:Pjs Bupati Bengkulu Utara akan Kunker ke Pulau Enggano
BACA JUGA:TP PKK Provinsi Bengkulu, Supervisi Sekaligus Evaluasi di Desa Padang Jati Kabupaten Kaur
Narasumber utama dalam sosialisasi ini adalah Elfahmi Lubis selaku akademisi/praktisi hukum menyampaikan peran strategis pemuda dan mahasiswa dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah serentak 2024.
"Semua negara demokrasi pasti menyelenggarakan pemilu, tapi tidak semua pemilu berlangsung demokratis," jelas Fahmi saat menyampaikan materi.
Iyud Mursito sebagai narasumber kedua dalam sosialisasi inipun juga menyampaikan ciri-ciri informasi hoax diantaranya judul yang bombastis, alamat website yang tidak jela, tidak mencantumkan nama penulis dan alamat redaksi, narasinya propokatif, memanipulasi konten, meminta di share atau diviralkan.
Sementara itu Evaanisah selaku ketua MIO juga menambahkan bahwasannya berita yang disampaikan menjelang pilkada ini harus berdasarkan fakta dan data yang ada, tidak boleh mengandung unsur sara dan tidak menyerang secara personal.
Acara ini juga mendapat respon positif dari para peserta. Mereka terlihat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber yang ada.