"Dibutuhkan edukasi dan sosialisasi yang baik di tengah masyarakat untuk memastikan belanja sesuai kebutuhan. Jadi, bukan sekadar masalah stok barang, tetapi juga soal kebiasaan konsumsi masyarakat. Himbauan ini perlu ditekankan agar masyarakat tidak boros menjelang Natal," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan perlunya pengawasan ketat terhadap rantai distribusi barang di pasar agar tidak terjadi penimbunan yang bisa memicu kelangkaan. Pengendalian harga juga diharapkan dapat dilakukan melalui operasi pasar jika ditemukan kenaikan harga yang tidak wajar.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Berharap Kader Muda Berperan dalam Pembangunan Daerah
BPS Provinsi Bengkulu menilai pencapaian inflasi di wilayah ini masih cukup terkendali. Namun, Win Rizal berharap agar inflasi di tiga bulan terakhir tahun ini tidak mengalami lonjakan yang mengganggu stabilitas harga.
"Harapannya, harga-harga tetap terkendali dalam tiga bulan terakhir ini. Ini memang pekerjaan rumah yang cukup berat, tetapi kami optimis bahwa inflasi dapat tetap berada di rentang target antara 1,5 hingga 3,5 persen," tuturnya.
Menjaga inflasi di rentang target 2,5 persen ± 1 persen merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu, terlebih dengan adanya risiko kenaikan harga komoditas dan sektor lainnya menjelang akhir tahun. Meski deflasi terjadi dalam beberapa bulan terakhir, faktor musiman menjelang libur panjang berpotensi mendongkrak harga.
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dan tim pengendali inflasi daerah berencana melakukan beberapa langkah strategis untuk memastikan stabilitas harga. Selain memperkuat pengawasan di pasar, pemda juga berencana menggelar rapat koordinasi untuk memetakan potensi kenaikan harga serta merumuskan langkah konkret yang dapat diambil.
“Kita akan memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pihak transportasi dan distributor barang. Harapannya, inflasi dapat dikendalikan dengan baik tanpa ada lonjakan harga yang berarti,” ungkapnya.
Sebagai bentuk antisipasi tambahan, pemerintah daerah juga disarankan untuk mengoptimalkan peran operasi pasar dalam mengendalikan harga pangan. Operasi pasar dianggap efektif untuk menekan harga komoditas yang mengalami lonjakan tak wajar, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.
Menjelang akhir tahun, masyarakat Bengkulu diharapkan untuk tetap bijak dalam mengatur konsumsi, terutama bagi yang merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru. Kenaikan harga komoditas yang kerap terjadi pada momen ini menjadi salah satu alasan pentingnya langkah antisipasi dini.
"Semoga dengan langkah-langkah yang sudah direncanakan, inflasi di Bengkulu bisa tetap stabil. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah," tutup Win Rizal.