Selain strategi kampanye yang lebih interaktif, Alfarabi juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif Gen Z dalam proses kampanye itu sendiri. Menurutnya, daripada calon berusaha keras untuk terlihat seperti Gen Z, akan lebih efektif jika kandidat melibatkan tokoh-tokoh muda dari kelompok ini sebagai duta atau juru kampanye.
BACA JUGA:Logistik Kotak dan Bilik Suara Pilkada Kaur Tahun 2024 Sudah Siap
BACA JUGA:Gelar Apel Akbar, Ketua PW Ansor Bengkulu Ajak Suskseskan Pilkada
“Daripada kita mencoba menjadi seperti Gen Z, lebih baik kita melibatkan mereka secara langsung. Biarkan mereka yang mengajak teman-temannya sendiri untuk terlibat dalam proses Pilkada. Dengan demikian, pendekatan tersebut akan jauh lebih efektif,” tegasnya.
Pendekatan ini tidak hanya bermanfaat untuk menarik partisipasi, tetapi juga dinilai dapat menyampaikan pesan kampanye, visi, dan misi kandidat dengan lebih baik. Penggunaan figur-figur dari kalangan Gen Z sebagai penghubung dengan kelompok pemilih muda lainnya akan memberikan efek yang lebih besar dalam menggerakkan partisipasi dalam Pilkada. Hal ini dinilai dapat meningkatkan keterlibatan politik di kalangan pemilih muda, yang selama ini dikenal apatis terhadap dunia politik.
Meski demikian, Alfarabi mencatat bahwa hingga saat ini belum banyak kandidat yang menggunakan pendekatan tersebut secara optimal. Beberapa inisiatif kampanye yang melibatkan Gen Z memang mulai bermunculan, seperti penggunaan duta-duta muda dalam kampanye atau penyelenggaraan acara-acara kreatif yang melibatkan anak muda, tetapi belum dilakukan secara sistematis.
“Saya melihat ada beberapa kandidat yang mulai mencoba mendekati Gen Z, tetapi masih sporadis. Acara olahraga, konser musik, atau kegiatan lainnya yang melibatkan Gen Z sudah mulai dilakukan, tetapi belum terorganisir dengan baik,” paparnya.
BACA JUGA:Deklarasi Pilkada Damai, Korem 041 Gamas Ajak Semua Bersinergi untuk Demokrasi Sehat
BACA JUGA:Wah, Ternyata Ada Khasiat Tersembunyi dari Biji Mahoni
Ke depan, ia berharap para kandidat dapat lebih serius dalam mendekati kelompok ini. Mengingat peran penting Gen Z dalam menentukan hasil Pilkada, maka dibutuhkan kreativitas, inovasi, dan pendekatan yang lebih inklusif. Kampanye yang relevan dengan gaya hidup serta kebutuhan Gen Z akan menjadi kunci untuk memenangkan hati pemilih muda ini.
Dengan segala keunikan dan tantangan yang dihadirkan, Gen Z telah menjadi salah satu kelompok pemilih paling penting dalam Pilkada mendatang. Kandidat yang berhasil memahami karakteristik dan kebutuhan mereka akan memiliki peluang besar untuk meraih suara dari kelompok ini, yang pada akhirnya dapat menjadi penentu kemenangan dalam Pilkada 2024.