8 Tradisi dan Mitos Tentang Hujan di Berbagai Budaya: Kepercayaan yang Masih Hidup hingga Kini

Minggu 29 Sep 2024 - 07:33 WIB
Reporter : Naura
Editor : Syariah m

 

Tumbal tersebut bisa berupa makanan atau barang-barang yang dilemparkan ke sungai atau tempat-tempat tertentu yang dianggap sakral.

Meskipun kepercayaan ini mulai memudar dengan perkembangan agama modern, di beberapa daerah, praktik ini masih dilakukan sebagai bagian dari tradisi lokal.

 

7. Hujan dalam Mitos Jepang – Ugetsu dan Amaterasu

Dalam mitologi Jepang, hujan sering kali dikaitkan dengan cerita tentang Amaterasu, dewi matahari, dan saudaranya Susanoo, dewa badai. Menurut mitos ini, Susanoo, yang temperamental, sering kali menimbulkan badai dan hujan yang dahsyat. 

Selain itu, hujan juga sering digambarkan dalam cerita rakyat Jepang sebagai simbol kesedihan atau emosi yang mendalam. 

Tradisi "Teru Teru Bozu", yaitu boneka kertas atau kain yang digantung di jendela, masih dilakukan hingga kini untuk mengusir hujan atau memohon cuaca cerah, terutama menjelang acara penting.

 

8. Mitos Hujan dari “Tarian Ular” – Amerika Selatan

Suku-suku asli di Amerika Selatan, seperti suku Hopi dan Navajo, memiliki kepercayaan bahwa tarian ular dapat memanggil hujan.

Dalam ritual ini, penari memegang ular hidup sambil menari, percaya bahwa ular tersebut memiliki kekuatan untuk memohon hujan kepada dewa-dewa. 

 

Tradisi ini merupakan simbol hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas yang sangat kental dalam budaya mereka. Meskipun praktik ini jarang dilakukan di era modern, kepercayaan terhadap kekuatan alam dan hubungan spiritual masih sangat dihormati di beberapa komunitas.

 

Kesimpulan

Kategori :