Meskipun angka wanita lajang dan tanpa anak diperkirakan akan meningkat, hal ini tidak berarti bahwa pernikahan dan memiliki anak tidak lagi menjadi pilihan.
Bagi banyak wanita, pernikahan dan membangun keluarga tetap menjadi bagian penting dari tujuan hidup mereka, namun dengan pendekatan yang lebih fleksibel. Beberapa memilih untuk menikah di usia yang lebih matang atau setelah mencapai stabilitas dalam karier.
Tren ini juga mencerminkan bahwa wanita kini memiliki kebebasan yang lebih besar untuk memilih bagaimana mereka ingin menjalani hidup mereka, tanpa harus mengikuti ekspektasi masyarakat.
Kesimpulan
Prediksi bahwa 45% wanita di AS akan hidup lajang dan tanpa anak pada tahun 2030 menunjukkan adanya pergeseran besar dalam prioritas hidup perempuan, yang kemungkinan besar akan merambah ke Indonesia.
Dengan fokus yang semakin besar pada karier, kebebasan pribadi, dan pengembangan diri, tren ini menegaskan bahwa wanita kini memiliki lebih banyak pilihan dalam menentukan masa depan mereka.