Mitos 3: Ular Berbisa Menyuntikkan Racun dalam Jumlah Besar dengan Setiap Gigitan
Fakta: Ular berbisa tidak selalu menyuntikkan racun dalam jumlah besar setiap kali mereka menggigit. Beberapa ular mungkin hanya menyuntikkan sedikit racun, atau bahkan tidak menyuntikkan racun sama sekali dalam beberapa kasus gigitan. Ini disebut gigitan kering, di mana ular menggigit tanpa menyuntikkan racun.
Mitos 4: Ular Berbisa Akan Selalu Menyerang Jika Didekati
Fakta: Sebagian besar ular berbisa tidak agresif dan akan lebih memilih untuk melarikan diri daripada menyerang. Ular biasanya menggigit hanya sebagai bentuk pertahanan diri jika merasa terancam atau terpojok. Mereka cenderung tidak menyerang tanpa provokasi dan lebih suka menghindari konfrontasi.
Mitos 5: Gigitan Ular Berbisa Dapat Diobati dengan Obat Rumahan
Fakta: Menggunakan obat rumahan seperti menyedot racun, menggunakan es, atau mengoleskan bahan-bahan tertentu tidak efektif dan bisa berbahaya. Pengobatan gigitan ular berbisa harus dilakukan di fasilitas medis dengan penanganan profesional, termasuk pemberian antivenom dan perawatan lainnya yang sesuai.
Mitos 6: Semua Ular Berbisa Memiliki Racun yang Sama
Fakta: Ada banyak jenis racun yang berbeda di antara spesies ular berbisa. Racun ular dapat bervariasi dalam komposisi dan efek, dari racun neurotoksik yang menyerang sistem saraf hingga racun hemotoksik yang merusak jaringan dan organ. Pengobatan gigitan ular harus disesuaikan dengan jenis racun yang terkandung dalam racun ular.