RADAR BENGKULU - Zaman era modern saat ini, banyak anak muda yang mengikuti gaya dan tren, tetapi mahasiswa yang satu ini tidak demikian. Ia lebih memilih untuk menjalani hidup dengan memilih berjualan jus buah untuk membayar biaya kuliah.
Tempat jus buah mahasiswa ini berlokasikan di Jalan Bhayangkara depan Rumah Sakit M Yunus, Kota Bengkulu.
Andrian, itulah nama mahasiswa itu. Ia adalah seorang mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu semester 7. Saat ini ia sedang menyiapkan bahan skripsi, akan tetapi Dia masih bisa membagi waktu untuk berjualan agar memiliki penghasilan sendiri.
Menurut Andrian, ia sudah memulai berjulan itu sejak 1 tahun ke belakang. Dengan tekat yang bulat dan modal awal yang dikeluarkan untuk berjualan jus, kini ia mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Termasuk biaya kuliahnya.
"Modal awal usaha yang saya keluarkan mencapai 7 jutaan dan modal perhari sesuai dengan pencapaian yang didapat dalam 1 hari. Misalnya 1 hari pendapatan yang didapat 1 juta, jadi modal yang dikeluarkan setengah dari pendapatan,” ujar Andrian kepada RADAR BENGKULU, Jumat, 20 September 2024.
BACA JUGA:Perubahan Nama dan Struktur OPD, Pemprov Bengkulu Lantik 114 Pejabat
BACA JUGA:Pengentasan Kemiskinan Menuju Indonesia Emas 2045
Untuk varian rasa buah yang ia jual berbagai macam. Itu meliputi jeruk, nanas, buah naga, mangga, alpukat, jambu, appel dan aneka buah lainnya. Selain jus buah, ia juga menjual pop ice dengan berbagai macam rasa. Untuk harga yang ia jual mulai dari Rp 5.000-10.000 per cup minuman.
Untuk omset pendapatan yang biasa ia dapatkan berkisaran mencapai lebih dari 5-6 juta perbulan.
”Saya berjualan jus ini untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari saya sendiri , membayar kontrakan, dan uang kuliah sendiri, agar dapat sedikit meringankan beban kedua orang tua. Saya membagi waktu berjualan dengan waktu kuliah saya, dengan waktu dipagi hari saya kuliah , dan intuk waktu pulang kuliah saya berjualan hingga malam hari. Alhamdulillah awal berjualan sampai sekarang penghasilan terus meningkat, ”sambung Andrian dalam wawancara.