Misalnya, Lil Bub, yang memiliki penampilan unik karena kondisi genetisnya, mengumpulkan dana untuk berbagai organisasi penyelamatan hewan selama masa hidupnya.
Dari segi komersial, beberapa kucing influencer bahkan memiliki kerja sama dengan merek besar, tidak hanya di industri hewan peliharaan, tetapi juga di industri gaya hidup dan teknologi.
Mereka memanfaatkan kepopuleran kucing ini untuk mempromosikan produk mereka kepada audiens yang sangat luas dan setia.
Tips mengajari Kucing Influencer
Bagi mereka yang tertarik untuk membuat kucing peliharaan mereka menjadi influencer, ada beberapa tips yang bisa diikuti:
1. Konten Otentik: Kunci dari kesuksesan adalah menciptakan konten yang otentik dan unik. Setiap kucing memiliki kepribadian yang berbeda, dan menonjolkan kepribadian itu dalam konten adalah cara terbaik untuk membangun pengikut setia.
2. Konsistensi: Sama seperti influencer manusia, kucing influencer juga membutuhkan konsistensi dalam postingan. Menjaga interaksi aktif dengan pengikut adalah cara untuk terus menumbuhkan popularitas.
3. Kolaborasi: Kolaborasi dengan akun lain, baik kucing lain atau merek, dapat membantu memperluas jangkauan pengikut dan membuka peluang kerja sama komersial.
Fenomena kucing influencer di media sosial adalah bukti bahwa dunia digital tidak hanya milik manusia. Kucing-kucing ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa dampak positif baik secara sosial maupun komersial.
Dengan jutaan pengikut dan kerja sama brand yang bernilai tinggi, kucing influencer menjadi bagian penting dari ekosistem media sosial saat ini.