RADAR BENGKULU, MANNA - Bentuk keseriusan dari Bengkulu Selatan untuk menarik investor untuk berinvestasi.
Saat ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bengkulu Selatan mulai melakukan tahapan selanjutnya bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bengkulu dan Jasa Konsultansi Penyusunan Studi Kelayakan (FS) dari Universitas Bengkulu (UNIB) untuk meninjau secara langsung terkait pembangunan pabrik pakan ikan di Bengkulu Selatan.
Kepala DPMPTSP Bengkulu Selatan Dr.E Edwin Permana.ST,MT menyampaikan Visitasi ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi, pengamatan lapangan,yang mana ada empat lokasi yang akan dipilih menjadi lokasi pembangunan pabrik pakan ikan nantinya. Dan hasilnya tergantung hasilnya nanti mana yang dipilih.
"Adapun keempat lokasi tersebut Balai Benih Ikan (BBI) Darat Sawah, BBI Pematang Gambir, BBI Rantau Sialang ditambah lagi lokasi Pasar Benih Ikan(PBI) yang mana keempat lokasi itu merupakan aset Pemerintah Daerah,yang nantinya akan diverifikasi kelayakannya,"papar Edwin.
BACA JUGA:Tahan Dulu, Peserta Pilkada 2024 Diminta Taati Jadwal Kampanye
BACA JUGA:Desa Pasar Seluma Disulap Jadi Pilot Project Kampung Bahari Nusantara
Kalau nantinya dari keempat lokasi tersebut ada yang masuk dalam assessment yang dilakukan oleh FS UNIB,maka lokasi tersebutlah yang akan ditawarkan kepada investor untuk pembangunan pabrik pakan ikan. Karena Bengkulu Selatan mempunyai market, aset yang bisa digunakan.
Dengan harapan FS yang tadinya disusun oleh pihak UNIB yang dibiayai oleh Bank Indonesia bisa ditawarkan dengan investor karena mempunyai peluang bisnis yang cukup menjanjikan dengan bahan baku yang sangat banyak dan bisa berjalan dalam jangka waktu yang lama. Karena sangat Bengkulu Selatan layak untuk dijadikan lokasi berinvestasi.
"Nantinya dalam pengelolaan pabrik pakan ikan ini akan kita serahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga(Investor). Dengan adanya pabrik pakan ikan ini kita yakin perputaran perekonomian di Bengkulu Selatan juga akan meningkat. Bahkan keuntungan yang didapatkan oleh petani akan lebih besar,"pungkas Edwin.