RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) mencatatkan perkembangan positif dalam penyaluran pupuk bersubsidi hingga Juli 2024.
Dari alokasi pupuk yang diterima dari Kementerian Pertanian RI, tercatat sebanyak 27 ribu ton pupuk bersubsidi telah tersalurkan. Realisasi ini meliputi dua jenis pupuk utama, yakni Urea dan NPK, serta alokasi khusus untuk NPK formula yang hingga saat ini belum terealisasi.
Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 27 ribu ton ini terdiri dari pupuk Urea sebanyak 10.876,709 ton dan pupuk NPK sebanyak 16.479,458 ton.
Meski demikian, distribusi pupuk NPK formula khusus yang dialokasikan sebanyak 11 ton untuk Kota Bengkulu masih nol realisasi. Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, melalui Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan, Destriana, STP. M.Ling, menyatakan bahwa capaian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan Juni 2024 yang hanya mencapai 19 ribu ton.
BACA JUGA:Bank Bengkulu Kembali Raih Penghargaan di Infobank Award 2024
BACA JUGA: Relawan Graha Siap Membawa Kemenangan untuk Rohidin-Meriani di Pilgub Bengkulu
“Realisasi ini mengalami peningkatan yang cukup baik. Namun, masih ada tantangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi, terutama untuk NPK formula khusus yang hingga saat ini belum terealisasi,” ujar Destriana.
Lebih lanjut, Destriana menjelaskan bahwa hingga bulan Juli, realisasi penyaluran pupuk Urea mencapai 41,38 persen dari total alokasi sebesar 26.286 ton, menyisakan 15.409,29 ton yang belum tersalurkan. Untuk pupuk NPK, realisasi mencapai 43,95 persen dari total alokasi sebesar 37.496 ton, dengan sisa 21.016,54 ton yang masih harus didistribusikan.
Pupuk NPK formula khusus yang dialokasikan untuk Kota Bengkulu sebanyak 11 ton hingga saat ini belum ada realisasinya. Destriana mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan konfirmasi ke Pemerintah Kota Bengkulu untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh petani dalam menebus pupuk tersebut.
“Kami akan berupaya agar penyaluran pupuk subsidi ini dapat mencapai 100 persen. Petani diharapkan segera menebus pupuk mereka agar tidak terjadi pengembalian stok ke awal tahun depan,” tambah Destriana.
BACA JUGA:Ini Kategori Orang-Orang yang Harus Membatasi Minum Kopi
BACA JUGA:Daftar ke KPU, Rachmat-Tarmizi Target 60 Persen Suara
Penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Bengkulu mengalami variasi tingkat realisasi di berbagai kabupaten/kota. Kabupaten Bengkulu Selatan mencatatkan penyaluran pupuk Urea sebanyak 3.124,52 ton atau 48,20 persen dari alokasi 6.482 ton, sementara untuk pupuk NPK telah terealisasi 3.936,233 ton atau 50,56 persen dari alokasi 7.769 ton.
Di Kabupaten Rejang Lebong, realisasi pupuk Urea baru mencapai 27,92 persen atau 1.346,48 ton dari alokasi 1.868 ton, sedangkan untuk pupuk NPK terealisasi sebanyak 1.752,899 ton atau 33,92 persen dari alokasi 5.167 ton. Kabupaten Bengkulu Utara mencatatkan penyaluran pupuk Urea sebesar 34,53 persen atau 598,400 ton dari alokasi 1.733 ton dan pupuk NPK sebesar 41,11 persen atau 878,200 ton dari alokasi 2.136 ton.
Kabupaten Kaur menunjukkan realisasi yang lebih tinggi dengan penyaluran pupuk Urea sebesar 47,60 persen atau 3.853,845 ton dari alokasi 8.096 ton, dan pupuk NPK sebesar 49,23 persen atau 5.802,757 ton dari alokasi 11.786 ton. Sementara itu, Kabupaten Seluma mencatatkan realisasi penyaluran pupuk Urea sebesar 54,10 persen atau 1.039,313 ton dari alokasi 1.921 ton dan pupuk NPK sebesar 51,33 persen atau 1.308,983 ton dari alokasi 2.550 ton.