Sejarah Puteri Raja Selebar Menikah Dengan Anak Raja Serawai

Senin 26 Aug 2024 - 07:29 WIB
Reporter : wawan
Editor : syariah m

radarbengkulu.bacakoran.co- Bengkulu dalam bahasa Belanda disebut Benkoelen atau Bengkulen. Dalam bahasa Inggris disebut Bencoolen, sedangkan asal nama aslinya ada dalam bahasa melayu disebut Bangkahulu.

Banyak sekali cerita sejarah yang ada di Bengkulu dari berbagai tempat dan suku bangsa yang ada sini, banyak yang kisah tersebut menyebutkan tentang hubungan kekerabatan ataupun hubungan kekeluargaan yang dijalin antara kerajaan yang ada di Bengkulu maupun diluar Bengkulu

Sebelum Masuknya Kerajaan Banten ke Kerajaan Selebar dan kedatangan Arya Rangga Janu yaitu seorang Senopati pilih tanding dari Majapahit yang datang kepada Ratu Selebar, dimana mereka menyingkir ke Bengkulu karena terjadi perang saudara di Majapahit, kedatangan mereka ini disambut baik oleh Ratu Selebar di Kuto Dalam Andalas, karena Ratu Selebar senang kedatangan tamu Senopati Majapahit ini, Ratu Selebar Kemudian memberikan Sekajang Sebidang Tanah di bagian ilir Kuto Dalam Andalas sebagai tempat untuk tinggal Arya Rangga Janu, Kemudian Tinggalah Arya Rangga Janu beserta keluarganya disana dengan tentram. 

BACA JUGA:Berikut Ini 5 Tempat Batagor Di Bandung Yang Enak Isiannya Juga Banyak Dan Harganya Terjangkau. Wajib Cobain

BACA JUGA:Mengingatkan Kembali, Ini Keutamaan Membaca Surat Yasin

Beberapa tetua yang menjadi sumber menceritakan tentang pernikahan seorang puteri Raja Kerajaan Selebar yaitu Puteri Bulan anak Ratu Selebar yang berada di Kuto Dalam Andalas yang dipinang Bujang Gadis oleh Putra Raja Serawai yaitu Raja Pengantin anak Ramau Ratu Agung Tua di Kutau jo’or, ketika pihak Raja Pengantin akan melamar Puteri Bulan, Ratu Selebar sebenarnya tidak setuju sehingga terjadi perang tanding antara Kerajaan Selebar dengan Raja Pengantin dari Serawai, tetapi dipertengahan perang tanding tersebut di Lerai oleh Puteri Bulan, dengan mengatakan bahwa “di setujui atau tidak disetujui ayahandanya Ratu Selebar maka dia akan tetap ikut Raja Pengantin”, akhirnya Ratu Selebarpun menjadi luluh sehingga menyetujui Pernikahan Puteri Bulan dan Raja Pengantin dengan beberapa persyaratan sebagai pinta’an yang harus di penuhi pihak Raja Pengantin sebagai Calon Suami.

BACA JUGA:Ketenaran Kue Cucur Pandan Kalahkan Nama Desa Air Teras

BACA JUGA:Ketahui Manfaat dan Risiko Makan Nasi Beku yang Lagi Tren, Benarkah Dapat Turunkan Kadar Gula Darah?

Menurut Roberten, salah satu Peneliti Sejarah dan Budaya Seluma, dalam berbagai riwayat yang didapatkan dari tetua di daerah Selebar yaitu di sekitar sukaraja dan Ngalam, bahwa Puteri Bulan dan Raja Pengantin ini bertemu lewat mimpi dalam pertapaan atau dulunya disebut Betarak meminta petunjuk yang maha kuasa, maka isyarah itu Puteri Bulan bersama dayang-dayang nya menggunakan Rakit di mengilir Sungai Selebar, kemudian bertemu dengan Raja Pengantin di tepian Sungai Selebar

Terkonfirmasi Riwayat yang sama di daerah serawai, menurut Donga Weddy Febian salah satu Penggiat Seni dan Sejarah di Bengkulu Selatan, bahwa Riwayat Pernikahan Antara Raja Pengantin dan Puteri Bulan ini memang ada tertulis dalam Tambo Serawai, dimana Raja Pengantin ini adalah anak Ramau Ratu Agung Tua dengan Isterinya Puteri Mayang Mengurai Binti Raja Demak yang menikah dengan Puteri Bulan anak dari Ratu Selebar, jadi secara silsilah dari ibu Raja Pengantin yang anak Raja Demak dan Puteri Bulan pun menjadi anak menantu kesayangan dari Puteri Mayang mengurai Binti Raja Demak,  setelah Menikah Raja Pengantin ini memboyong Isterinya Puteri Bulan ke Kutau Jo’or kemudian pindah ke Cukua Batau, setelah dari Cukua Batau ini Raja Pengantin Dan Puteri Bulan kemudian berpindah ke Kuto Tinggi, menurut Riwayat ketika setelah Raja Pengantin wafat (dalam kisah tersendiri yang akan dibahas selanjutnya) Puteri Bulan kembali menegakkan dusun ayahnya Ratu Selebar di Kuto Dalam Andalas. (Penulis adalah Roberten, salah satu pemerhati budaya dan sejarah di Seluma)

Kategori :