"Kami tidak akan tinggal diam jika demokrasi terus-menerus dikhianati. Jika tuntutan ini tidak dijalankan dengan rasa keadilan yang substansial, kami akan menolak seluruh proses demokrasi yang ada," tegas Fadli
BACA JUGA:Jasa Raharja Bengkulu Optimalisasi Layanan Korban Kecelakaan Lalu Lintas dengan Aplikasi JR-CARE
BACA JUGA:BI Perwakilan Bengkulu Menggelar BLINC Untuk Persiapan Pertemuan Forum BRIEF
Tuntutan terakhir yang dilontarkan oleh mahasiswa adalah desakan kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mundur dari jabatannya. Mahasiswa menilai, selama kepemimpinan Jokowi, berbagai masalah krusial di Indonesia, termasuk kekacauan politik dan ekonomi, tidak berhasil diselesaikan. Mereka menuduh Jokowi gagal dalam memimpin negara dan mengakibatkan berbagai krisis yang merugikan rakyat.
"Kami mendesak Presiden Jokowi untuk segera mundur. Negara ini butuh pemimpin yang benar-benar bisa memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sekadar memperkaya elit politik," pungkas Fadli.
Selanjutnya para pendemo juga menyoroti tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Satpam DPRD Provinsi Bengkulu pada aksi sebelumnya yang dilakukan pada Rabu 21 Agustus 2024, yang terjadi bentrok antara pendemo di Depan DPRD Provinsi Bengkuli yang mengakibatkan salah satu pendemo menjadi korban pemukulan.
Demo yang sempat memanas, saling dorong antara peserta Demo dengan aparat kepolisian yang berjaga tak terhindari, saat demonstran meminta unsur pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu dan diduga pelaku keamanan yang melakukan kekerasan untuk menemui para demonstran.
BACA JUGA:Apa Yang Perlu Dimakan dan Dihindari Saat Diet Kehamilan Bulan Pertama?
Untuk menghindari kericuhan terjadi lebih besar maka ketua DPRD Provinsi Bengkulu dan wakil ketua 1 serta anggota dewan lainya turun dari redung DPRD menemui perserta demo. Namun kericuhan yang sempat redah kembali memuncak setelah oknum Satpam diminta untuk menyampaikan permohonan maaf. Salah satu peserta demo yang tak mampu menahan emosi melempar oknum Satpam tersebut. Sehingga Parlemen jalan antar anggota DPRD dan pendemo gagal.
Aksi unjuk rasa, kembali melakukan orasi secara bergantian dan kembali mendesak ketua DPRD dan jajarannya untuk menemui perserta Demo. Sehingga kedua kalinya ketua DPRD dan jajarannya melakukan perlemen jalan dan menyepakati menerima dan mengakomodir tuntutan masa.
Unjuk rasa yang diinisiasi oleh Gerakan Bengkulu Melawan pada 23 Agustus 2024 menjadi saksi keberhasilan perjuangan mahasiswa dalam menuntut keadilan. Setelah sebelumnya terjadi insiden kekerasan terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh oknum keamanan DPRD Provinsi Bengkulu saat aksi demonstrasi, yang diselenggarakan oleh mahasiswa pada 21 Agustus 2024 malam beberapa waktu lalu itu, kali ini tuntutan agar pelaku dipecat dan diproses hukum akhirnya dipenuhi.
Di tengah kerumunan massa yang memadati depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan) Provinsi Bengkulu, Erlangga, dengan suara tegas menyampaikan keputusan penting.
BACA JUGA:3 Resep Mudah Brokoli Yang Sehat dan Gampang Dibikin Selama Kehamilan
BACA JUGA:10 Nutrisi Luar Biasa Yang Terkandung Dalam Kacang Tanah Untuk Kehamilan
"Atas kesalahan fatal yang dilakukan oleh staf DPRD Provinsi Bengkulu, saya sebagai Sekretaris Dewan Provinsi Bengkulu menyatakan yang bersangkutan akan diberhentikan sebagai Tenaga Harian Lepas (THL). Terhitung mulai Senin besok," ujar Erlangga.