RADAR BENGKULU MANNA - Terkadang,banyak yang sudah melupakan budaya yang menjadi ciri khas daerah tertentu.
Yang mana hilangnya budaya terbit bisa dikarenakan akibat dari majunya zaman serta kemajuan teknologi yang semakin hari mengikis kebudayaan tersebut.
Dengan itu dari pihak bidang Budaya yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berharap dengan adanya seni dendang ini bisa menciptakan regenerasi.
PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan Lusi Wijaya ,M.Pd melalui Kabid Kebudayaan Hendra Gunawan, SE menyampaikan bahwa kalau dilihat dari setiap perlombaan yang dilaksanakan,bisa dikatan tidak ada lagi pemain seni dendang ini tergolong muda kebanyakan sudah tua,hal ini tidak tahu mengapa tidak ada pemain yang muda.
BACA JUGA:Kemenag Laksanakan Pembinaan Terhadap Guru Madrasah, Ada Apa Ini?
BACA JUGA:Disperkim BS Membuat Web Mempermudah Pengusulan
"Bahkan sudah ada keluh kesah yang disampaikan oleh beberapa guru seni,kebanyakan anak - anak yang ada disekolah tidak mau ikut kesenian tradisional tersebut. Bahkan banyak pergelaran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa tetapi ketertarikan para generasi muda tidak ada yang tertarik untuk meneruskan seni dendang yang ada,"ucap Hendra diruangnnya Senin(13/08).
Adapun langkah dari Bagian Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,untuk menanamkan kecintaan generasi kepada seni tradisional baik itu sendiri dendang,tari,dan lainnya.Pihaknya sengaja membuat perlombaan antar sekolah,bahkan ada masukkan juga bahwa pembelajaran kesenian itu memenangkan ditekankan disetiap sekolah baik SD maupun SMP.
Selanjutnya,nanti pihaknya juga akan meminta kepada Kepala Dinas untuk membuatkan suatu kebijakan dengan mengharuskan disetiap sekolah ada pelajaran kesenian daerah disetiap sekolah,tanpa harus menggangu pelajaran lain karena mata pelajaran Muatan Lokal memang sudah ada disekolah, tetapi hal itu direncanakan pada ajaran baru 2024 2025 nanti.
"Terkait metode pembelajarannya kita serahkan sendiri kepada pihak sekolah khsusunya guru seni,yang pasti pelajaran seni harus masuk kedalam pelajaran muatan lokal, apakah memang mengundang guru seni atau seperti apa, yang pasti kita berharap rasa kesenian itu bisa ditanamkan didalam jiwa setiap anak,sehingga mempu menumbuhkan karakter yang lebih baik, akan yang tersirat didalam sautu seni tersebut," pungkas Hendra.
BACA JUGA:Sekolah Dilarang Jual LKS
BACA JUGA:Ini Susunan Upacara HUT RI ke-79 Resmi dari Kemendikbudristek pada 17 Agustus 2024