Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (30-Habis) - Selamat Tinggal Kota Bengkulu

Kamis 07 Dec 2023 - 22:12 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : chris

Inilah Kisah  Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu  (30-Habis) - Selamat Tinggal Kota Bengkulu, Selamat Datang di Jakarta 

 

OLEH: AZMALIAR ZAROS

 

RADAR BENGKULU - Dari Bengkulu Fatmawati menuju Lubuk Linggau. Lalu, ke Lampung, Teluk Betung. Perjalanan dari Bengkulu sampai ke Lubuk Linggau ia pakai mobil.

 

Sedangkan untuk jarak dari Lubuk Linggau mempergunakan kereta api sampai ke Teluk Betung. Di Teluk Betung ia menginap 10 hari di tempat saudara ibunya yang tertua.

BACA JUGA:Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (29) - Fatmawati Terima Telegram dari Bung Karno

Ia menunggu kapal yang akan menyeberang melalui Selat Sunda. Sebelum naik kapal, ia mengalami penggeledahan oleh tentara Jepang. Koper-koper diperiksa semua.

 

Rombongan ini terdiri dari ayah, ibu, saudara Samaun Bakri (utusan Bung Karno), paman ibu Fatmawati, Moh Kancil (penjahit pakaian Bung Karno waktu di Bengkulu dan Fatmawati sendiri.

 

Penyeberangan Selat Sunda ini adalah untuk kedua kalinya bagi Fatmawati. Tahun 1940 ia ke Jakarta dan Bandung ikut keluarga.

BACA JUGA:Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (28) - Bung Karno Memadu Janji dengan Fatmawati

Itu masih zaman Belanda. Sehubungan dengan pernikahan salah seorang keluarga di sana. Tapi tak banyak kesan yang dia ingat.

 

Kini dalam suasana perang dengan kemungkinan pencegatan oleh kapal-kapal selam sekutu dan suasana kehidupan yang serba was-was mereka melakukan penyeberangan. Dalam hati ia bertanya, ''Kapan aku akan kembali mengunjungi Kota Bengkulu, daerah kelahiranku, dimana datukku kutinggalkan?''

 

Peluit kapal terdengar berbunyi menandakan kapal tak lama lagi akan meninggalkan Pelabuhan Panjang menuju Pelabuhan Merak di Pantai Pulau Jawa.

BACA JUGA:Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (27) - Ciuman Sayang dari Bung Karno

Dari Pelabuhan Merak Fatmawati menuju Rangkasbitung dengan menggunakan kendaraan mobil. di Rangkasbitung ia menginap di rumah salah seorang camat.

 

Waktu makan malam, baru mereka mengetahui, bahwa ia adalah istri dari Bung Karno. Dari koran ia membaca bahwa Bung Karno sedang berada di Jawa Timur dalam rangka kegiatan politik.

 

Dalam rangka kegiatan itu ia menyempatkan waktu untuk singgah ke Blitar untuk menengok orangtuanya dan mengabarkan akan kedatangan nya ke Jakarta.

BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (26) - Fatmawati Bertugas dalam Suasana Perang

Keluarga camat dimana ia menginap sangat ramah. Ia diantar ke stasiun untuk meneruskan perjalanan ke Jakarta.

Siang hari, kira-kira jam 11.00 kereta masuk stasiun  Tanah Abang. Kedatangan ia ternyata disambut oleh beberapa orang teman Bung Karno.

 

Waktu itu di Rangkasbitung ia mendapat telegram yang isinya ia akan dijemput di stasiun oleh sebuah panitia. Waktu ia turun dari kereta, datanglah seorang yang kelihatannya berwibawa menjumpai ia. Yaitu Pak Sartono SH. Di samping itu nyonya Prawoto dan Ir Sakirman yang  dikemudian hari menjadi salah satu tokoh PKI.

 

Mobil yang membawa ia bergerak langsung menuju kediaman Kyai Mas Mansyur yang ketika itu menjabat sebagai Hoofdbestuur Muhammadiyah di Yogyakarta. Kyai Mas Mansyur tinggal di Jalan Waringin. 

BACA JUGA:Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (25) - Bung Karno: Fat Sayang, Mas Pergi Entah Kemana, Jaga dirim

Tiada lama dari ketangannya dikediaman Kyai Mas Mansyur, tamu-tamu antara lain Ny Sartono dan famili yang berada di Jakarta datang memberi salam dan mengucapkan selamat datang di Kota Jakarta.(tamat)  

 

TAMAT

 

 

 

Kategori :