Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (25) - Bung Karno: Fat Sayang, Mas Pergi Entah Kemana, Jaga dirim

lokasi bekas pelabuhan ini dahulu pernah dibumihanguskan Belanda menjelang Jepang masuk Bengkulu-Azmaliar zaros-

OLEH: AZMALIAR ZAROS 

RADAR BENGKULU - Pemerintah Belanda memerintahkan agar penduduk membuat lubang perlindungan dalam tanah. Tempo-tempo ada latihan bahaya udara, sirine dibunyikan.

Kemudian orang-orang masuk ke dalam perlindungan. Dalam suasana yang demikian itu Fatmawati sekeluarga hanya menyerahkan nasib pada apa yang akan terjadi. Suatu ketika penduduk di Kota Bengkulu ribut dan panik. Langit kelihatan terang-benderang dan asap api bergulung-gulung .

Pada malam itu ternyata Belanda sudah membakar persediaan bensin  di pelabuhan yang tak jauh dari tempat tinggal Fatmawati. Di dekat rumahnya juga ada persediaan bensin dan turut dibakar Belanda.

Karena situasi yang demikian itu, demi keselamatan, Fatmawati mengungsi ke rumah kediaman kakak ayahnya. Ia hanya membawa bingkisan berisi pakaian dan apa yang sangat diperlukan. Rumahnya ditinggal kosong.

Di tempat rumah yang dia tuju ternyata tidak ada lubang perlindungan, sehingga dia harus berlindung di bawah tangga.

Sedangkan mereka semua berdiam diri dan berdoa sambil memohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa, tiba-tiba tersedengar suara pintu dikektuk-ketuk.

Fatmawati memberanikan diri untuk mendekati pintu. Lubang dibuka sedikit dan nampaklah Bung Karno berdiri di depan. ''Fat, semua selamat?''

BACA JUGA:Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (20) - Tante Hendak Mengambil Fatmawati jadi Menantu

BACA JUGA:Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (21) - Bung Karno Nyatakan Cintanya Kepada Fatmawati

''Ya, atas perlindungan Tuhan kami selamat semua.''

''Jaga dirimu baik-baik Fat, aku tak dapat lama berada di sini.''

Fatmawati bersyukur bahwa Bung Karno selamat, dan dalam keadaan sehat. Secara tidak sadar hatinya sudah sebagian terbawa olehBung Karno. Bung Karno bergegas permisi pulang.

Fatmawati  tak sempat menayakan hal-hal lain. Seperti halnya,  kemana hendak perginya. Ia tak menyangka akan singgah dan mampir. Semalaman dia berlindung dibawah tangga. Ia  khawatir kalau-kalau bila tentara Jepang akan masuk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan