Pemprov Bengkulu Berkomitmen Revitalisasi Aset Terbengkalai, Termasuk Mess Pemda

Jumat 26 Jul 2024 - 20:42 WIB
Reporter : windi junius
Editor : syariah m

radarbengkulu.bacakoran.co - Sejumlah aset bangunan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu saat ini masih dalam kondisi terbengkalai dan belum termanfaatkan secara optimal. Beberapa bangunan tersebut telah menjadi sorotan masyarakat karena potensinya yang belum tergarap maksimal, sementara pembangunan dan pengembangan infrastruktur di kota terus berjalan.

Di antara aset-aset tersebut, Mess Pemda yang terletak di kawasan Kelurahan Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara, menjadi salah satu contoh nyata. Mess ini dulunya berfungsi sebagai tempat penginapan bagi pegawai pemerintah yang bertugas di Bengkulu, namun kini kondisinya memprihatinkan. Kemudian, Taman Remaja di kawasan Lingkar Timur, Kecamatan Singaran Pati, juga mengalami nasib serupa. Taman ini dahulu merupakan pusat rekreasi dan hiburan bagi masyarakat, namun kini terlihat kurang terawat dan sepi pengunjung.

Selain kedua aset tersebut, bangunan View Tower di kawasan Lapangan Merdeka Bengkulu juga mengalami nasib serupa. View Tower, kini tampak tidak terurus dan minim aktivitas. Beberapa bangunan lainnya yang dimiliki oleh Pemprov Bengkulu pun menghadapi tantangan serupa dalam hal pemanfaatan dan pemeliharaan.

Revitalisasi aset-aset ini tidak hanya berdampak pada peningkatan infrastruktur, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian dan pariwisata Bengkulu. Dengan kondisi yang lebih baik, aset-aset ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investor. Misalnya, Mess Pemda yang ditata ulang dapat difungsikan sebagai hotel atau pusat konferensi yang dapat menarik pelancong bisnis dan wisatawan lokal.

BACA JUGA:10 Agustus Rekomendasi PKS akan Rampung dan Diumumkan, Rohidin Mersyah Berpotensi Diusung

BACA JUGA:BMA Mengingatkan Tentang Pemberian Gelar Adat, Gelar Kehormatan dan Dasar Hukumnya

Taman Remaja, jika dikelola dengan baik, dapat kembali menjadi pusat rekreasi yang ramai dikunjungi masyarakat dan wisatawan. Selain memberikan ruang hijau yang nyaman bagi warga kota, taman ini juga berpotensi menjadi lokasi berbagai event dan kegiatan budaya yang dapat mendongkrak popularitas Bengkulu sebagai destinasi wisata.

 

Demikian pula dengan View Tower, yang dapat dioptimalkan sebagai daya tarik wisata dengan menawarkan pemandangan indah dan fasilitas tambahan, seperti kafe atau restoran di sekitamya. Pengelolaan yang baik dapat menjadikan View Tower sebagai ikon pariwisata Bengkulu yang baru.

Meski ada tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, pemerintah provinsi tetap berkomitmen untuk menjalankan program revitalisasi ini. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, sangat diperlukan untuk mewujudkan rencana ini. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan investor diyakini dapat mempercepat proses revitalisasi dan memberikan hasil yang lebih optimal.

Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap bahwa upaya ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas publik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu. Dengan memanfaatkan aset-aset yang ada secara optimal, Bengkulu dapat lebih siap menghadapi tantangan pembangunan di masa depan dan bertransformasi menjadi salah satu daerah yang maju dan sejahtera.

Dengan demikian, langkah strategis dan terencana dalam pemanfaatan aset-aset yang terbengkalai ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perkembangan Bengkulu di berbagai sektor. Pemerintah daerah berjanji untuk terus berupaya agar potensi yang ada dapat dioptimalkan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu.

Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, mengakui adanya sejumlah aset yang tidak terkelola dengan baik di wilayahnya, khususnya di Kota Bengkulu. 

"Pada awal saya memulai jadi gubernur, kita bisa lihat Mess Pemda mangkrak. Lalu waktu itu Balai Buntar mangkrak, Taman Remaja mangkrak. Kemudian kondisi bangunan masjid raya dulu sebelum seperti saat ini," ujar Gubernur Rohidin.

Menurutnya, revitalisasi dan pemanfaatan kembali aset-aset ini tidak dapat dilakukan secara bersamaan, mengingat keterbatasan anggaran dan sumber daya.

Kategori :