radarbengkulubacakoran.co - PEKAN SABTU merupakan salah satu nama kelurahan di Kota Bengkulu. Kelurahan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Selebar. Mengapa nama kelurahan ini disebut Pekan Sabtu? Ikuti tulisan wartawan Harian Radar Bengkulu, Azmaliar Zaros berikut ini.
Menurut tokoh masyarakat Pekan Sabtu, M. Rozali Jafri, nama daerah ini sudah lama sekali. Bahkan, sebelum dia lahir tahun 1951 di Pekan Sabtu, nama itu sudah ada. Nama itu menyebar dari mulut ke mulut.
Cerita yang dia dengar dari orangtua dahulu, kelurahan ini dinamakan Pekan Sabtu itu karena disini dahulu ada sebuah pasar untuk jual beli yang berlangsung setiap hari Sabtu. Barang dagangan yang dijual bermacam-macam. Seperti sayur, ikan, buah buahan, beras, dan juga hasil hutan lainnya. ‘’Jadi, pekannya itu setiap hari Sabtu, hari lain tidak,’’jelasnya.
Lokasi Pekan Sabtu itu sendiri, paparnya, di tempat pangkalan Ojek Pekan Sabtu menuju arah Terminal Air Sebakul. Luasnya sekitar 1 hektare. Tanah itu milik Depati Boyok.
Pada hari Jumat sore, orang sudah mulai berdatangan ke pasar tersebut. Mereka bermalam di pondok-pondok tempat mereka berdagang. itu berasal dari desa tetangga, seperti Taba Lagan, Lagan Bungin, Betungan, Sukarami.
Daerah ini dipilih untuk pasar, karena lokasinya sangat strategis sekali. Yaitu, bisa dilewati orang yang akan pergi dari daerah Betungan ke Pasar Minggu. Warga dari desa tetangga seperti Taba Langan juga bias jual beli disini.’’Pasar ini selalu ramai dikunjungi orang setiap hari pekan yang jatuh hari Sabtu.’’
Karena pekan ini waktunya pada hari Sabtu, maka orang menyebutnya dengan nama Pekan Sabtu. Akhirnya, sebutan ini menyebar dari mulut-ke mulut. Kemudian, nama itu jadi nama kelurahan. Sampai sekarang nama itu tetap dipakai.
Pasar ini mulai sepi, lanjutnya, yaitu sekitar tahun 1970. Sebab, warga mulai pindah ke Pasar Minggu. Yaitu, sejak Pasar Minggu ramai didatangi orang dari berbagai daerah karena letaknya juga sangat strategis.
Saat ini, dia juga berharap agar dibuatkan pasar kembali di daerah ini. Walaupun bukan di lokasi semula, minimal bisa dibuatkan pemerintah di tempat lain. Sebab, ini akan mempermudah warga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.’’Kalau pasarnya ada, biaya akan hemat. Kalau ke Pasar Minggu, atau Pasar Panorama butuh biaya yang tidak sedikit.’’
mantan Lurah Pekan Sabtu, Sukamto mengatakan wilayah Pekan Sabtu ini luasnya ada 975 hektare. Batas wilayah kelurahan ini, sebelah utara berbatasan dengan Sukarami, sebelah timur dengan Talang Empat, sebelah Selatan dengan Betungan dan sebelah barat dengan Bumi Ayu.
Jumlah penduduknya, ada 1.120 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah 4.526 jiwa. Mereka tersebar di 22 Rukun Tetangga (RT) dan 8 Rukun Warga (RW). Jumlah warga yang miskin di daerah ini ada 450 KK. Mereka itu kebanyakan adalah petani dan orang yang mengontrak rumah.
Mata pencaharian penduduknya juga beragam. Ada petani, peternak, PNS, pedagang, usaha tambak, batu bata, kebun.
Di daerah ini ada asrama Diklat, BMG, Kantor Karantina hewan, karantina ikan, Balai POM, Bandara Fatmawati. ‘’Daerah kita juga termasuk penghasil manggis. Saat ini manggis masih di tanam warga,’’jelasnya.
BACA JUGA:Peringati Hari Bhakti Adhiyaksa, Kejari Seluma Salurkan Bantuan di 17 Titik