RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO - Peta politik di Kota Bengkulu mengalami perubahan signifikan setelah Muhammad Soleh mengundurkan diri dari pencalonan Walikota yang diusung oleh Partai Golkar.
Mundurnya M. Soleh ini mendorong Partai Golkar untuk bergabung dengan koalisi besar yang disebut Koalisi “Besamo Kito Biso.”
Koalisi Gemuk ini sebelumnya terdiri dari delapan partai politik. Yakni, PKS, Gerindra, Demokrat, PKB, Hanura, Perindo, PPP, dan PDIP. Dengan bergabungnya Golkar, koalisi ini kini beranggotakan sembilan partai.
Jika koalisi ini nanti bertahan dengan mengusung satu kandidat, maka total dukungan mencapai 24 kursi dari 35 kursi di DPRD Kota Bengkulu.
Hal ini meningkatkan kekuatan politik koalisi dalam menghadapi Pilwakot yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang.
Kekuatan koalisi ini jelas sudah lebih dari cukup untuk menghadapi dua kandidat lain, yakni Dedy Wahyudi berpasangan dengan Ronny Tobing yang baru diusung satu partai. Yakni partai PAN dengan total kursi 7 anggota DPRD.
Kemudian pasang lainya yang sedang berjuang verfak dukungan perseorangan yakni Ariyono Gumay dan Harialyyanto.
BACA JUGA:Pengguna Lampu Strobo Tanpa Izin Jadi Sasaran Ops Patuh Nala, Apa Tuh? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Bersama Tripika, Pemdes dan KKN, Polsek Enggano Bersihkan Pantai di Desa Apoho
Bergabungnya Partai Golkar dalam koalisi ini diketahui Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah, melakukan pertemuan dengan perwakilan 8 Parpol pada Minggu, 14 Juli 2024.
"Kami dari delapan parpol terwujudlah menjadi sembilan parpol koalisi ini. Dengan demikian, kami akan semakin solid menghadapi Pilwakot yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Kota Bengkulu , Suhartono.
Suhartono menambahkan, dengan kekuatan sembilan partai yang memiliki kesamaan visi dan misi, koalisi ini siap mengusung satu figur calon walikota yang mampu membuat perubahan di Kota Bengkulu.
"Kami memahami, mencintai, serta berkompromi untuk menjaga dan melestarikan sejarah dan adat budaya Bengkulu. Kami juga berkomitmen untuk membangun kerjasama dengan semua elemen masyarakat Bengkulu. Serta, memiliki sumber daya dan jaringan yang mampu memenangkan pilkada," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata Suhartono, Rohidin juga mengemukakan bahwa dirinya akan kembali maju sebagai petahana pada Pilgub dan berpasangan dengan Meriani. Sembilan partai yang tergabung dalam koalisi besar ini masih perlu membahas ulang kandidat yang akan diusung.
"Kita dari sembilan parpol masih ada rencana kedua, jika tidak terwujud masuk ke rencana terakhir. Untuk rencana kedua ini akan diputuskan secara matang dan sesingkat-singkatnya satu figur calon beserta wakilnya, yang bisa dari kandidat yang sudah mendaftar sebelumnya atau yang baru nantinya. Setelah itu setuju, baru dari berbagai tugas untuk mengambil rekomendasi ke DPP masing-masing parpol," terang Suhartono