RADAR BENGKULU - Ribuan warga Kabupaten Seluma menyambut antusias kehadiran calon Gubernur Bengkulu jalur independen, Dempo Xler, dalam acara sosialisasi partisipasi masyarakat terhadap pemilihan kepala daerah 2024 mendatang.
Pertemuan yang diselenggarakan di Desa Dusun Tengah, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, pada Rabu, 26 Juni 2024 ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai masukan, saran, dan permintaan mereka kepada calon gubernur yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi daerah mereka.
Salah seorang warga yang hadir, Numuri menyampaikan harapan besar kepada Dempo Xler, yang mencalonkan diri sebagai gubernur tanpa dukungan partai politik.
"Dengan adanya calon independen untuk calon gubernur, ini merupakan catatan sejarah untuk membongkar stigma bahwa selama ini anak desa tidak bisa maju sebagai gubernur," ujarnya.
BACA JUGA:3 Kandidat Unggulan PDI P Menunggu Restu Megawati Soal Kursi Cagub Bengkulu
BACA JUGA:390 Jamaah Haji Asal Bengkulu Kembali ke Tanah Air, 1 Jamaah Dirawat
Ia menambahkan, selama ini masyarakat berpikir bahwa seorang gubernur harus berasal dari kalangan masyarakat ekonomi atas dan memiliki hubungan keluarga dengan pejabat atau ketua partai politik.
Menurutnya, dengan majunya Dempo Xler yang berasal dari keluarga petani, anak-anak desa di Bengkulu akan mendapatkan semangat dan percaya diri untuk bermimpi lebih tinggi.
"Kami berharap Bang Dempo dapat membuktikan bahwa anak desa juga bisa menjadi gubernur," tegasnya di hadapan seluruh warga yang hadir.
Numuri juga mengimbau masyarakat untuk memilih calon gubernur yang tidak melalui partai politik. "Pilihlah calon yang independen seperti Bang Dempo Xler dan Bang Ken," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, warga juga meminta komitmen dari Dempo Xler dan Ahmad Kanedi, calon wakil gubernur yang mendampinginya, untuk membangun Bengkulu, dimulai dari infrastruktur di desa.
Warga mengeluhkan bahwa jalan di Kabupaten Seluma masih banyak yang belum tersentuh perbaikan oleh pemerintah.
Selain jalan, mereka juga menyampaikan keluhan terkait bendungan irigasi dan jembatan yang minim perbaikan. Jembatan tersebut sangat penting bagi masyarakat sebagai jalur menuju sawah dan perkebunan. Sedangkan rusaknya irigasi mengakibatkan panen padi masyarakat tidak maksimal.
"Jika bendungan diperbaiki, masyarakat bisa tanam padi dua kali dalam satu tahun. Namun, karena rusaknya bendungan irigasi, masyarakat hanya bisa panen padi sekali," kata tokoh masyarakat sekitar, Wilson.
BACA JUGA: Pemkab Bengkulu Utara Sudah Siap Sambut Kepulangan Jamaah Haji