Masyarakat Bengkulu Jangan Panik, Pipa Pertamina Bocor Tapi BBM Tetap Aman dan Bisa Diatasi

Jumat 07 Jun 2024 - 21:14 WIB
Reporter : windi junius
Editor : syariah m

RADARBENGKULU.bacakoran.co – Setelah terjadinya kebocoran pipa Pertamina di lepas laut Pelabuhan II Pelindo Pulau Baai, Provinsi Bengkulu, warga setempat dilanda kepanikan yang mengakibatkan antrian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Kejadian ini dipicu oleh pesan berantai yang menyebar luas di masyarakat, mengklaim bahwa kebocoran tersebut akan menyebabkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

"Ada pesan berantai yang mengatakan BBM akan langka karena pipa pecah, itu salah," tegas Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, pada Jumat, 7 Juni 2024. Ia menekankan bahwa kepanikan yang melanda masyarakat tidak berdasar dan situasi sebenarnya tidak seburuk yang digambarkan dalam pesan tersebut.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Kaji Usulan Pengusaha Pertashop untuk Jual BBM Subsidi

BACA JUGA:Pengangkatan Dirut RSUD M. Yunus Dipertanyakan oleh PPNI dan LSM Gemawasbi

Selain kepanikan masyarakat, Donni juga menjelaskan bahwa antrian panjang di SPBU disebabkan oleh faktor lain, yaitu keterlambatan pengiriman BBM. "Terjadi keterlambatan pengiriman BBM karena untuk mencukupi stok di Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Untuk mengatasi kekurangan stok akibat insiden ini, Pertamina Provinsi Bengkulu telah mengambil langkah-langkah alternatif. Pengiriman BBM ke daerah selatan Bengkulu (Seluma, Manna, Kaur) akan disuplai dari Lampung, sementara daerah utara Bengkulu (Bengkulu Utara, Mukomuko, Bengkulu Tengah) akan menerima suplai dari Sumatera Barat. Untuk wilayah Rejang Lebong, Lebong, dan Kepahiang, suplai akan datang dari Lubuklinggau. "Karena dikirim dari tiga wilayah, sehingga agak terlambat," tambah Donni.

BACA JUGA:Desain sporty dan Fitur Canggih, Astra Honda Resmi Rilis All New Honda Beat Series Terbaru Dengan Harga Segini

BACA JUGA:Pengesahan Perda Pajak dan Retribusi Mukomuko Harus Selesai, Rugi Jika Telat

Di sisi lain, Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni, memastikan bahwa stok BBM di Provinsi Bengkulu saat ini sudah mencukupi. “Seminggu yang lalu kami sudah rapat bersama Pak Gubernur dan Pertamina di Balai Raya. Stok Pertamina dipastikan cukup karena kita ada stok di Pulau Baai,” jelas Denni.

Denni juga menjelaskan bahwa penyaluran BBM di SPBU Bengkulu tidak mengalami pengurangan. Rata-rata, setiap SPBU di Bengkulu mendapatkan penyaluran BBM jenis Pertalite sebesar 16 kiloliter per hari.

“Penyaluran BBM di setiap SPBU normal. Saya kasih contoh, di SPBU kita menyalurkan 16 kiloliter Pertalite, itu tetap sama, tak ada pengurangan sama sekali,” kata Denni.

Sales Area Manager Wilayah Bengkulu, Muhammad Farid Akbar, menambahkan bahwa kebocoran pipa Pertamina di Pulau Baai tidak mempengaruhi ketersediaan stok BBM.

“Kondisi insiden yang terjadi di Pulau Baai tidak menjadi masalah terhadap ketersediaan stok BBM. Kita disangga oleh tiga depot. Untuk wilayah kabupaten disuplai dari depot Linggau, kemudian Bengkulu Utara dan Mukomuko mendapatkan bantuan dari Teluk Kabung, Padang. Untuk wilayah Bengkulu Selatan, kita disuplai dari depot Panjang di Lampung. Untuk Kota Bengkulu, Seluma, dan Rejang Lebong masih bisa disuplai dari Pulau Baai,” tutup Farid.

Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen krisis dan komunikasi yang efektif dalam mengelola distribusi BBM, serta dalam mengatasi kepanikan masyarakat yang dapat memperburuk situasi. Pemerintah dan Pertamina terus berupaya memastikan bahwa distribusi BBM berjalan lancar dan masyarakat tetap tenang. 

Kategori :