RADAR BENGKULU, MANNA - Rakor Penanggulangan Bencana (PB) Tahun 2024 yang dilaksanakan di Bandung. Dengan tema pengembangan teknologi dan Inovasi dalam PB yang dibuka oleh wapres RI KH.Prof Dr. Maaruf Amin, mempunyai tujuan yang sangat penting. Sehingga setiap BPBD yang ada Kabupaten mampu melakukan tanggap bencana dengan menggunakan teknologi dan inovasi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Kapala Pelaksana BPBD Bengkulu Selatan Hen Yepi,S.Pi menyampaikan kegiatan Rakornas tersebut diikuti oleh 447 BPBD yang terdiri dari 36 BPBD Provinsi dan 411 BPBD Kabupaten dan Kota, sehingga dengan tema pengembangan teknologi dan Inovasi dalam penanggulangan bencana pihaknya bisa lakukan evakuasi dengan tepat, cepat, serta bisa meminimalisir kerugian baik materil maupun jiwa.
"Dalam Rakornas ini kita juga membahas isu-isu dibidang penanggulangan bencana seperti kebijakan dan strategi, prabencana, kedaruratan dan logistik peralatan, pascabencana, serta tata kelola dan akuntabilitas, dengan teknologi dan inovasi kita berharap seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) ataupun yang lainnya mampu mengoperasikan peralatan teknologi yang ada saat ini," papar Hen diruangannya Jum'at(26/04).
Selain itu penerapan teknologi dan inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanggulangan bencana di tanah air yang mana kejadian bencananya memiliki kecenderungan meningkat setiap tahun.
Kalau sudah menyangkut dengan teknologi pastilah akan menyangkut dengan kualitas SDMnya. Untuk itu dengan tumbuh kembangnya teknologi maka, pihaknya juga harus mampu mengikuti perkembangan tersebut. Seperti contoh kalau dahulu belum ada yang namanya alat pendeteksi gempa, kalau saat ini sudah ada bahkan bisa diketahui gempa tersebut berpotensi tsunami apa tidak.
BACA JUGA:Perkim Bengkulu Selatan Ada Inovasi 4e, Untuk Apa Ya?
BACA JUGA:Ini Bahaya Fogging Bagi Kesehatan, Simak Yuk
"Dengan teknologi juga kita harapkan, ketersebatan informasi terkait bencana bisa lebih cepat diterima oleh masyarakat. Contoh yang lainnya kalau kita tidak mampu menggunakan teknologi seperti terjadi bencana longsor akan berbeda hasilnya melakukan evakuasi dengan manual dan dengan cara menggunakan teknologi," pungkas Hen.