RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Seorang Bupati di Provinsi Bengkulu yang sukses menjalankan program seragam sekolah gratis, balihonya disebar orang hingga bertaburan nyaris di seluruh daerah se-provinsi Bengkulu.
Dia adalah Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM yang sudah 2 tahun berturut-turut -2022 dan 2023- menunaikan program seragam sekolah gratis bagi pelajar baru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Bantuan seragam sekolah gratis yang dijalankan Pemkab Mukomuko pimpinan Bupati Sapuan ini, banyak menuai pujian dari berbagai kalangan.
Pada momen Idul Fitri lalu, baliho Sapuan dengan foto berpakaian muslim warna putih disertai dengan ucapan selamat Idul Fitri 1445 Hijiriah, bertebaran di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Baliho Sapuan dengan ucapan Selamat Idul Fitri tidak kalah banyak dengan baliho politisi-politisi Bengkulu yang sudah menyatakan siap maju pada Pilgub 2024.
Ketika ditanya apakah baliho dirinya yang sudah bertaburan di wilayah Provinsi Bengkulu sebagai "cek ombak" kontestasi Pilgub Bengkulu. Sapuan mengaku tidak membuat dan tidak mengetahui berapa jumlah baliho ucapan Idul Fitri yang telah disebar di wilayah Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:2 Raperda Provinsi Bengkulu Ditunda Disahkan, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Bupati Mian Terima Penghargaan Sebagai Kabupaten Terbaik I Implementasi SDI
BACA JUGA:Aliansi Peduli Bumi Rafflesia Desak Pemerintah Pro dengan Lingkungan
"Terus terang itu (baliho) bukan saya yang buat. Saya tidak pernah mengeluarkan uang untuk baliho di luar daerah. Ada 4 atau 5 buah baliho yang saya buat itu di pasang di dalam daerah," ungkapnya.
Sapuan mengaku, kemungkinan baliho ucapan Idul Fitri yang tersebar di wilayah Provinsi Bengkulu itu, dibuat dan dipasang oleh teman-temannya. Karena pada saat Bulan Ramadhan lalu, ada kawan-kawan sesama perantau asal Mukomuko dan sesama pengusaha di Bengkulu dan Jakarta meminta foto dirinya.
"Mungkin itu kawan-kawan kita. Puasa kemarin memang ada yang minta foto Saya. Ya, saya bilang coba minta sama protokol. Mungkin mereka betul minta sama protokol atau yang membidangi, muncul lah baliho itu," bebernya.
Berkaitan dengan Pilgub Bengkulu 2024, Sapuan mengaku belum ada diskusi serius antara dirinya dan keluarga, teman, maupun kolega.
"Yang jelas begini, saya itu selama menjalankan tugas sebagai Bupati, Insya Allah melibatkan teman-teman, apalagi teman seperantauan di Jakarta dari Bengkulu. Selalu saya katakan, saya tidak bisa kerja sendiri. Barangkali itu yang mendorong," ujarnya.
"Kalau Pilkada, Pilgub nanti lah, masih terlalu cepat. Sekarang Pilpres dulu di tunggu putusan MK soal Pilpres," elak Sapuan, yang kebetulan pada Senin 22 April 2024, putusan sengketa Pilpres akan dibacakan Mahkamah Konstitusi (MK).