Fase ketiga ini sebenarnya jauh dari apa yang dibayangkan, namun rasanya akan sangat mudah untuk dijalani.
Cinta ini juga tidak akan sama dengan apa ekspektasi mu ketika jatuh cinta. Seperti akan muncul pertanyaan "kok bisa ya aku jalin hubungan dengan orang ini?". Ini adalah cinta di mana menurutmu itu semuanya salah, tapi kamu nyaman ketika menjalaninya.
Kamu tidak harus memikirkan harus bersikap seperti apa, karena kamu tidak merasakan adanya tekanan untuk menjadi seseorang yang bukan dirimu sendiri. Ini merupakan cinta yang terasa sangat benar dan nyaman.
Lalu, pasangan memilih untuk bersama dengan membangun berkomitmen dan tetap setia satu sama lain. Dan tidak memikirkan calon mitra lainnya.
Singkatnya, mereka memutuskan apakah mereka melihat orang yang mereka cintai sebagai pilihan hidup terbaik.
Lalu Apa Yang Terjadi Jika Semua Tahapan Hubungan Berhasil?
Dikutip pada laman the knot, menurut Dr. Carrie Cole, Direktur Riset The Gottman Institute dan terapis Gottman bersertifikat, yang telah berkecimpung di bidang psikologi selama hampir 30 tahun.
Jika pasangan menjalani ketiga fase dengan baik, hubungan mereka memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Namun, tentu saja komitmen tidak selalu bertahan lama, Dr. Cole mengakui.
Mitra mungkin awalnya memiliki nilai dan tujuan yang sama, namun kemudian berubah seiring berjalannya waktu, jelasnya.
Ditambah lagi, jika mereka tidak menjaga keromantisan, hubungan mereka bisa rusak, tambahnya.