2. Lebih tahan terhadap stres
Saat neuroprotein puasa diproduksi, yang membuat saraf lebih tahan terhadap stres.
Hal ini karena protein saraf di otak merespons stres dengan lebih baik. Sel-sel otak baru yang terbentuk biasanya lebih kuat, efisien, dan mampu menahan stres.
3. Meningkatkan sel-sel otak
Peningkatan sel otak dalam kadar keton memicu autophagy pada tubuh. Artinya, tubuh memperbaiki dirinya sendiri.
Memperbaiki sel-sel yang rusak dan menggantinya dengan sel-sel baru. Proses ini juga berlaku pada sel-sel otak.
Dengan demikian, kesehatan otak tetap terjaga dan tubuh menjadi lebih sehat.
4. Meningkatkan fungsi kognitif
Puasa mempengaruhi fungsi kognitif otak. Proses berpikir, mengingat, dan memori meningkat.
BACA JUGA:4 Terdakwa Kasus BOK Kaur Dituntut Sama, 16 Bulan Penjara
Puasa merangsang tubuh untuk memproduksi protein dalam sel saraf. Protein ini berperan penting dalam proses berpikir, belajar dan memori.Protein saraf juga membentuk sel-sel baru di hipokampus.
5. Mengurangi kerusakan otak
Puasa membantu mengurangi kerusakan otak karena tubuh mengganti sel-sel otak yang rusak dengan sel-sel baru.
Selain itu juga dapat membantu mengurangi kerusakan otak pada pasien stroke.
Hal ini akan membantu mengurangi risiko komplikasi.Namun bagi pasien stroke yang ingin berpuasa sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena kondisi setiap orang berbeda-beda.