Diceritakan bahwa di akhir setiap tahun, Dewa Dapur akan menyusun "laporan tahunan" untuk Kaisar Giok.
Agar sang dewa tidak mengutuk rumah yang disinggahinya, masyarakat Tionghoa menyajikan nian gao sebagai 'hidangan penutup'. Oleh karena itu, nian gao disiapkan untuk disajikan kepada dewa sebelum Tahun Baru Imlek.
Di China, nian gao terkenal mempunyai berbagai jenis dan rasa. Di wilayah Utara Cina, sebagian besar kue keranjang diproduksi dengan warna putih dan kuning serta memiliki cita rasa manis. Kue ini bisa disajikan dengan cara mengukus atau menggoreng.
Sementara di bagian Timur, nian gao biasanya berwarna putih dan dibuat dari beras tidak ketan. Kue ini umumnya disajikan sebagai makanan, digoreng bersama bawang daun, daging sapi, daging babi, kol, dan lain-lain.
Sementara itu, nian gao Kanton umumnya diproduksi dengan gula merah, yang menciptakan warna kuning tua dengan tekstur yang kenyal dan lengket.
Tipe ini yang biasanya ada di Indonesia. Variasi nian gao lainnya adalah Fujian/Hokkian yang biasanya diproduksi dengan gula putih atau gula merah, kacang tanah, kurma merah, biji melon, kenari, serta berbagai buah dan biji lainnya.
Beberapa dari anda mungkin ingin membuat nian gao sendiri untuk merayakan Imlek di rumah bersama keluarga. Selain itu, resep nian gao bisa dibilang sederhana dan bahan-bahannya mudah ditemukan di rumah.