Istilah ini muncul karena para penggemar gecok kerap menikmati potongan daging kambing yang masih menempel pada tulangnya, seolah-olah mereka sedang menggerogoti makanan yang lezat tersebut.
Gecok kambing berbumbu 'jamu' mungkin tidak sepopuler olahan daging kambing lainnya, namun cita rasa uniknya membuat kuliner ini banyak diburu, terutama karena dipercaya dapat menghangatkan tubuh.
Keyakinan ini tidak tanpa alasan, mengingat salah satu bumbu rempah yang digunakan adalah cabe jawa, yang biasanya digunakan dalam pembuatan jamu.
Menurut pakarnya, gecok terinspirasi oleh jamu, minuman tradisional yang diracik dengan berbagai rempah dan bumbu.
Indra, generasi ketiga dari pemilik Gecok Kambing Mantep Roso, berbagi kisah menarik tentang asal-usul gecok.
Ia menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, gecok sebenarnya adalah sejenis jamu. Namun, karena proses eksperimen, jamu tersebut diolah menjadi gecok.
Bumbu khas yang digunakan dalam penyajian gecok memberikan efek menyegarkan dan membuat tubuh berkeringat saat menikmatinya.
Indra juga menambahkan, karena kerumitan bumbu yang digunakan, beberapa rempah untuk membuat gecok bahkan bisa ditemukan di tempat khusus untuk jamu.