Menurut pakar masakan tradisional Muna Ibu Rahmawati, setiap langkah pembuatan Kabuto memiliki makna simbolis, seperti kesabaran merendam singkong dan ketekunan mengolahnya menjadi hidangan siap saji.
“Hal ini mencerminkan nilai-nilai ketekunan dan kerja keras yang dianut masyarakat Muna,” kata Rahmawati.
Kabuto tidak hanya sekedar hidangan tetapi juga simbol solidaritas dan persatuan.
“Kabuto sering disajikan pada acara adat dan upacara keluarga, yang mencerminkan pentingnya persatuan dalam budaya Muna,” jelas Dr. La Ode Ahmad.
Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa makanan tradisional dapat menjadi sarana mempererat ikatan sosial dan menjaga tradisi leluhur.
Menjaga keberlangsungan tradisi Kabuto juga berarti menjaga jati diri dan jati diri masyarakat Muna dalam arus modernisasi saat ini.