RADAR BENGKULU – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu nomor urut 1, Dani Hamdani dan Sukatno, yang lebih dikenal dengan sebutan DISUKA, menegaskan komitmen mereka untuk memberikan insentif kepada setiap pembimbing agama di Kota Bengkulu.
Program ini, menurut mereka, menjadi langkah strategis dalam memperkuat moral dan keharmonisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama.
Dani Hamdani, calon Wali Kota Bengkulu, menyampaikan bahwa insentif ini akan diberikan secara merata kepada pembimbing agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, hingga Konghucu. Ia menilai, peran pembimbing agama sangat penting sebagai ujung tombak dalam menjaga moralitas masyarakat.
"Salah satu program kami bersama Mas Katno adalah pemberian insentif kepada pembimbing agama, baik dari kalangan Muslim, Nasrani, Hindu, Buddha, maupun Konghucu. Kami ingin memastikan semua terakomodasi, tanpa ada yang dikesampingkan," ujar Dani saat menyampaikan visi dan misi pada Kamis (14/11/2024).
Ia menekankan, pemberian insentif ini tidak hanya soal penghargaan finansial, tetapi juga pengakuan terhadap peran vital pembimbing agama dalam menciptakan masyarakat yang bermoral dan harmonis.
"Kami ingin para pembimbing agama ini tetap menjadi garda terdepan dalam membentuk moral masyarakat. Jika program ini terealisasi, kami optimistis hasilnya akan membawa dampak positif bagi kehidupan sosial di Kota Bengkulu," tambahnya.
Dani juga menegaskan bahwa program ini sejalan dengan semangat mereka untuk memimpin tanpa memandang suku, agama, maupun ras. Ia percaya bahwa kemajuan kota hanya dapat dicapai jika semua elemen masyarakat saling bersinergi.
"Kami dan Mas Sukatno berkomitmen untuk berdiri di atas semua golongan. Membangun kota ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, tanpa diskriminasi. Kami yakin, kebersamaan adalah kunci sukses," tegas Dani.
Sukatno, calon Wakil Wali Kota Bengkulu, turut mendukung gagasan ini dan menegaskan bahwa pasangan mereka hadir untuk membawa solusi konkret bagi berbagai masalah di Kota Bengkulu. Meski diusung oleh PKS dan PKB, Sukatno menekankan bahwa mereka tidak akan memihak atau membeda-bedakan kelompok mana pun.
"Kami hadir bersama Ustaz Dani untuk memberikan solusi atas berbagai persoalan yang ada di Kota Bengkulu. Kami pastikan, meski diusung oleh PKS dan PKB, kami tidak akan membeda-bedakan warga berdasarkan latar belakang agama atau keyakinan," ujar Sukatno.
Sukatno juga menyampaikan bahwa program pemberian insentif ini menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam menciptakan Kota Bengkulu yang inklusif. Ia berharap langkah ini dapat menguatkan solidaritas antarumat beragama dan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
"Program ini adalah wujud nyata bahwa kami ingin merangkul semua pihak. Dengan sinergi yang kuat, Kota Bengkulu akan menjadi lebih harmonis dan maju," tambah Sukatno.
Pasangan DISUKA tidak hanya membawa janji-janji kampanye, tetapi juga gagasan-gagasan yang menurut mereka realistis dan dapat diimplementasikan. Pemberian insentif kepada pembimbing agama, menurut Dani, akan didukung dengan pengelolaan anggaran yang transparan dan berbasis pada kebutuhan masyarakat.